Gunung Merapi Butuh 90 Sabo Dam, Kaisar Naruhito Kunjungi Sleman

- 25 Juni 2023, 08:17 WIB
Kaisar Naruhito (kanan) diterima mentri PUPR Basuki Hadimoeljono di Balai Teknik Sabo Sleman
Kaisar Naruhito (kanan) diterima mentri PUPR Basuki Hadimoeljono di Balai Teknik Sabo Sleman /Uut

 

 

JURNAL SOREANG, SLEMAN – Sedikitnya gunung Merapi di Sleman masih membutuhkan 90 unit Sabo dam lagi untuk mengatasi dampak lahar panas dan dingin jika gunung itu meletus. Sementara, jumlah Sabo dam yang ada sekarang baru 277 unit.

 

Fakta itu terungkap saat kunjungan kaisar Jepang Naruhito, Rabu sore 21/6/2023 di Balai Teknik Sabo yang berada di desa Sopalan, Maguwoharjo, Sleman, DIY.

 

Tanpa didampingi permaisuri Masako, kehadiran kaisar Naruhito disambut menteri PUPR Basuki Hadimoeljono. Naruhito datang ke Sleman untuk melihat perkembangan Balai Teknik Sabo, karena Sabo adalah teknologi yang berasal dari Jepang.

Baca Juga: Dokter UGM Ciptakan Aplikasi Penolong Kasus Henti Jantung 

Sabo adalah kosa kata bahasa Jepang. Sa artinya pasir dan bo adalah pengendalian. Teknologi Sabo adalah cara mengantisipasi aliran pasir dan pengendalian sedimen di sungai dan gunung.

 

Sejarah Sabo terkait dengan Colombo Plan tahun 1958 saat Indonesia menjalin kerjasama dengan Jepang, namun kerjasamaitu sudah berakhir pada 2021 yang lalu.

 

“Kita ingin, kerjasama ini bisa kembali dilanjutkan, dan saat ini kita sedang merancang rencana agar proyek Sabo ini bisa diteruskan,” kata Basuki.

Baca Juga: Membanggakan : PTDI Ekspor Pesawat NC212i ke Thailand untuk Pembuatan Hujan Buatan 

Kerja sama teknologi Sabo ini bisa berlangsung karena Indonesia dan Jepang memiliki pengalaman yang sama dalam letusan gunung berapi, lantaran sama-sama berada dalam zona cincin api Pasifik.

 

Buktinya, kata Basuki, Indonesia memiliki 129 gunung api aktif, sedangkan Jepang mempunyai 111 gunung api aktif. Untuk mengendalikan laharnya, digunakanlah Sabo dam.

 

“Sabo dam ini berfungsi menampung sedimen pasir dan lahar jika terjadi erupsi lahar panas dan lahar dingin. Di gunung Merapi saat ini sudah dibangun 277 sabo dam,” ujarnya.

 Baca Juga: WEL-1 RI-X Pesawat Pertama Buatan Anak Bangsa pada Tahun 1948

Namun, jumlah Sabo dam sebanyak itu masih kurang karena sesuai masterplan yang ada, gunung Merapi masih membutuhkan 90 unit Sabo dam lagi.

 

“Kebutuhan Sabo dam di gunung Merapi adalah 367, jadi masih kurang 90 unit lagi,” kata Basuki.

 

Balai Teknik Sabo sendiri memiliki pusdiklat yang dinamakan Vertical Sabo Training Center yang melatih insinyur dari seluruh dunia,

Baca Juga: Riset di Inggris tentang Tikus : Ayah Dapat Mempengaruhi Rasio Jenis Kelamin Anak 

“Tidak hanya untuk orang Indonesia tapi juga tenaga ahli dari banyak negara :India, Pakistan, Bangladesh, Filipina, Thailand, Papua Nugini, Malaysia. Mereka di-training di sini tentang Sabo, di belakang ada asramanya juga,” katanya. 

 

Pakar Sabo dari Jepang banyak yang datang ke Sleman sejak tahun 1970. Jumlah mereka tidak kurang dari 350 orang yang membantu desain Sabo dam di Merapi. Sementara, Indonesia sudah mengirim tidak kurang dari 100 insinyur ke Jepang untuk belajar Sabo.

 

Kaisar Naruhito menyampaikan penghargaan, kata Basuki, karena telah mengembangkan teknologi Sabo dan bahkan bisa melatih tenaga ahli dari banyak negara di Sleman.

Baca Juga: Riset di Amerika : Wanita yang Melakukan Debut Seksual Saat Remaja Lebih Mungkin Bercerai        

Selain gunung, menurut Basuki, kaisar Naruhito memang memiliki ketertarikan pada bidang pengelolaan sumber daya air (water resources).

 

“Ketertarikan kaisar Jepang pada sumber daya air terlihat saat saya bertemu di dua event yang berbeda. Pertama pada High-Level Experts and Leaders Panel on Water Disaster (HELP) tahun 2007 di Istanbul, dan kedua pada World Water Forum tahun 2011 di Mexico,” kata Basuki. ***

 

 *) Ikuti terus dan share ZAinformasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Drs Tri Jauhari

Sumber: PUPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah