"Kita ingin kekayaan alam negeri ini bermanfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Kita ingin rakyat di luar Jawa juga merasakan manfaat yang signifikan dari pembangunan yang ada," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menegaskan sebagai negara besar, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain dan tidak didikte oleh siapa pun.
Di saat yang sama, lanjut Presiden, Indonesia siap memimpin, bekerja sama, dan berkolaborasi dengan negara mana pun.
"Ideologi Pancasila membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia. Presidensi G20 yang telah sukses dilaksanakan, keketuaan ASEAN tahun ini merupakan bukti nyata bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia, tetapi juga sangat relevan untuk dunia," ungkapnya.
Di akhir amanatnya, Presiden menyebut bahwa toleransi, persatuan, dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh.
Untuk itu, Presiden mengajak semua pihak untuk menolak ekstremisme, politisasi identitas, dan politisasi agama.