Waspada! Marak Pencopetan Saat Masa Haji di Masjidil Haram, Jemaah Haji Harus Tahu untuk Mengantisipasi

- 23 Mei 2023, 20:47 WIB
Ilustrasi suasana di sekitar Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi
Ilustrasi suasana di sekitar Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi /Unsplash

JURNAL SOREANG - Pelaku kejahatan kerap kali tidak peduli terhadap waktu, tempat, dan kepada siapa mereka melakukan kejahatan. Termasuk kejahatan yang dilakukan di Masjidil Haram saat masa haji.

Hal tersebut, membuat jemaah haji harus ekstra berhati-hati, ketika hendak melakukan ibadah haji di Masjidil haram.

Aksi Biasa Dilakukan Selepas Salat Subuh

Dilansir dari kanal YouTube Alman Mulyana, vlogger asal Indonesia yang belasan tahun kerja di Arab Saudi, salah satu kejahatan yang sering terjadi adalah pencopetan atau pemaksaan pemberian sedekah, yang dilakukan oleh pengemis di sekitaran Masjidil Haram.

Baca Juga: KEJUTAN BESAR! Ganda Putra Nomor Satu Dunia Fajar Alfian/Rian Ardianto Tersingkir di Malaysia Masters 2023

Alman Mulyana bersama rekannya Kang Irlan mengungkap, biasanya aksi tersebut dilakukan selepas salat subuh.

Pada waktu tersebut, biasanya banyak pengemis yang menghampiri para jemaah, untuk meminta-minta. Akan tetapi, dengan cara pemaksaan.

Kang Irlan berkata, “biasanya selepas salat subuh, menjelang pagi, di tempat ini banyak sekali orang yang meminta-minta dengan secara paksa.”

Pelaku akan menargetkan jemaah haji atau umrah yang terlihat dari gerak gerinya, baru pertama kali ke Masjidil Haram.

Baca Juga: Bikin Merinding! Cerita Horor Bekas Pabrik Karet di Jalan Sadananya Ciamis, Dulu Banyak Karyawan Pabrik Tewas

“Apa lagi kalau misalkan jemaah yang baru pertama kali ke sini, keliatan raut mukanya,” ujar pria yang juga akrab disapa Kang Alman ini.

Jalan Menuju Pintu 89

Kang Alman mengungkap, salah satu titik yang kerap kali terjadi tindakan kejahatan adalah di jalan menuju pintu 89. Atau jika dari arah Masjidil Haram, jalan yang menuju Misfalah.

Jalan tersebut sudah biasa dijaga oleh tentara Arab Saudi. Beberapa palang beton juga disimpan di jalan tersebut, agar mobil tidak masuk ke dalam area Masjidil Haram.

Sebelumnya, Kang Alman bercerita, pernah ada pemuda yang mengendarai mobil hingga menabrak salah satu pintu Masjidil Haram. Diduga karena peristiwa tersebut, akhirnya palang-palang beton disusun, agar kejadian seperti itu tidak terjadi kembali.

Baca Juga: Piala Turki : Big Match, Fenerbahce Diprediksi akan Unggul atas Sivasspor, Berapa Skornya??

“Nah, di sini memang orang banyak banget yang berfoto, tapi disaat berfoto juga kita harus berhati-hati” ujar Alman.

Kang Irlan pun menjelaskan, bahwa informasi yang mereka berikan bukan bermaksud untuk menakut-nakuti. Melainkan agar jemaah, khususnya jemaah Indonesia tidak mengalami hal yang sama.

Cara Pelaku Melakukan Aksi

Di sekitaran Masjidil Haram, banyak burung-burung liar yang menyebar di jalanan. Hal tersebut mengundang para jemaah untuk memberi makan burung.

Pakan burung yang biasa diberikan, kerap kali dijual oleh para ekspariat, termasuk pelaku tindak kejahatan. Pelaku tersebut biasa memancing calon korbannya dengan anak kecil yang menawarkan pakan burung.

Baca Juga: Siapa Minat Daftar ke SMK? Ini Ada 7 SMK Negeri Terbaik di Kabupaten Kendal, Referensi PPDB 2023

Kang Alman menjelaskan, ketika jemaah hendak membeli pakan burung dari anak kecil yang menawarkan.

Pencopet yang sudah bersiap di belakang, akan memanfaatkan kelengahan jemaah, yakni dengan merogoh tas yang dibawa jemaah, untuk mendapatkan dompet yang baru disimpan oleh jemaah setelah membayar pakan yang ia beli.

Harga pakan burung sendiri, berkisar 5 Riyal Saudi per bungkusnya. Atau sekitar 19.000 rupiah.

Baca Juga: Prestasinya Paling Juara! Top 3 SMA Negeri di Kabupaten Kendal, Rekomendasi PPDB 2023

Kang Alman juga menyebut beberapa titik lain yang harus diwaspadai, karena kerap menjadi tempat terjadinya tindak kejahatan yang serupa, yakni di dekat WC 3 juga di dekat Hotel Anjum.***

Editor: Rustandi

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x