Bakti berujar, “Kesulitan pengelolaan sampah sering kali disebabkan oleh tercampurnya berbagai jenis sampah hingga ke tempat pembuangan akhir.”
3. Mendorong peran pemerintah melalui edukasi dan regulasi
Bakti menyoroti lemahnya kesadaran dan rasa tanggung jawab setiap orang, yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya. Terutama yang membuang sampah ke sungai.
Terlebih, perilaku tersebut tidak dihukum dan dikenakan denda, oleh pihak yang berwenang.
Kegiatan pembentukan kebiasaan yang baik bagi masyarakat dalam menangani masalah sampahnya pribadi, harus diimbangi dengan regulasi dan penegakannya yang optimal.
Selain itu, menurut Bakti, masyarakat yang menerapkan sistem pengelolaan sampah plastik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, harus mendapatkan insentif dari pemerintah.
4. Dukungan riset dan teknologi
Bakti menyadari bahwa lepas dari ketergantungan plastik sepenuhnya, bukanlah pilihan yang realistis. Karena plastik sangat dibutuhkan di kehidupan kita.
Akan tetapi, perlu ada riset dan teknologi yang mendukung, untuk menemukan material pengganti yang lebih ramah lingkungan, sebagai pengganti plastik.