JURNAL SOREANG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, seluruh rangkaian KTT ASEAN ke-42 yang dimulai dari kedatangan penyambutan Presiden Joko Widodo dan para Kepala Negara serta Delegasi berjalan dengan lancar.
"Kami, Polri bersama TNI, tentunya Bapak Panglima akan terus bekerja keras. Mudah-mudahan hasilnya maksimal, dan giat ini berjalan aman dan lancar dan bisa membawa manfaat serta keputusan strategis, khususnya di wilayah ASEAN," ucap Sigit dalam keterangannya, Kamis 11 Mei 2023.
Ia menilai, keberadaan 91 Command Center di Labuan Bajo sangat penting karena menjadi pusat pengendalian operasi pengamanan selama berlangsungnya pelaksanaan KTT ASEAN ke-42.
Baca Juga: Polda Bali All Out Kawal Sultan Brunei di Pulau Dewata, Ini Alasannya
91 Command Center, lanjutnya, dapat memantau seluruh kegiatan anggota di berbagai titik, mulai dari kedatangan di bandara, tempat akomodasi, hingga lokasi kegiatan KTT ASEAN.
Secara umum, ia menyebut semua kegiatan KTT ASEAN ke-42 bisa dipantau 91 Command Center melalui CCTV.
"Melalui Command Center, seluruh kegiatan bisa dipantau dan mereka langsung berinteraksi," jelasnya.
Baca Juga: Polri Siap Amankan Kepulangan Kepala Negara dan Delegasi Peserta KTT ASEAN ke-42
Kelebihan lain, tambah Sigit, anggota di lapangan bisa langsung bertindak saat ada instruksi yang diberikan sehingga dapat memudahkan tugasnya.
"Anggota juga dilengkapi body worm, HT, dan alat komunikasi yang secara umum, kita bisa mendapatkan secara detail gambaran di lapangan, sehingga ini memudahkan pengendalian dalam pelaksanaan Operasi Komodo 2023," papar Sigit.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, pengamanan yang dilakukan Polri berada di ring 3, sementara TNI berada di ring 1 dan 2.
Namun, seluruh rangkaian pengamanan dilakukan secara sinergi antara TNI, Polri, dan seluruh stakeholder dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman saat KTT ASEAN ke-42 berlangsung.
"Konsepnya memang kita bekerjasama dengan TNI. Walaupun ada anggota Polri berada di ring 1 dan 2, namun tetap di bawah kendali langsung Paspampres dan Panglima," tegas Sigit.
Ia menuturkan, Polri sudah memberikan gambaran kegiatan kepada anggota tentang tantangan yang dihadapi di lapangan dan langkah-langkah yang harus dilakukan melalui Tactical Floor Game (TFG) hingga Apel Gelar Pasukan.
"Alhamdulillah sampai hari ini, beberapa potensi ancaman sudah kita deteksi dan diselesaikan dengan baik dengan diskusi," ucap Sigit.
Menurutnya, yang paling rumit adalah pengaturan jalur karena memang sangat padat sehingga diperlukan rekayasa lalu lintas.
Baca Juga: Jokowi: Isu Myanmar Tak Boleh Hambat Percepatan Pembangunan ASEAN
"Kita berterima kasih kepada masyarakat atas dukungannya. Walaupun jalur kita ubah, tapi mereka memahami sehingga kita bisa memberikan prioritas kepada para Kepala Negara dan Delegasinya untuk sampai tepat waktu," pungkas Sigit.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang