Baca Juga: Pintu Rezeki Akan Terbuka dengan 8 Cara Sederhana Ini, Nomor 6 Sering Disepelekan
Hampir semua ormas di Indonesia seperti Persis, NU, dan Muhammadiyah menyepakati bahwa gerhana bulan penumbra tidak termasuk khusuf, sehingga pada peristiwa gerhana Bulan penumbra tidak ada syariat ibadah gerhana.
Sementara itu, untuk peristiwa gerhana yang lain seperti gerhana bulan sebagian atau gerhana bulan total maka disyariatkan untuk melakukan ibadah gerhana. Diantara ibadahnya antara lain bertakbir, melaksanakan shalat gerhana, bersedekah, sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits yang diterima Aisyah radhiyallahu ‘anha
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Baca Juga: 2 Weton Ini Memiliki Sedulur Papat Limo Pancer Paling Kuat dan Juga Diprediksi Memiliki Rezeki Besar
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044).***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang