Pengamatan Politik Universitas Jember, Muhammad Iqbal, Algoritma Ganjar Jauh lebih Mumpuni Daripada Puan

- 25 April 2023, 18:58 WIB
Pengamatan Politik Universitas Jember Dr. Muhammad Iqbal, Algoritma Ganjar Jauh lebih Mumpuni Dibandingkan Puan Maharani
Pengamatan Politik Universitas Jember Dr. Muhammad Iqbal, Algoritma Ganjar Jauh lebih Mumpuni Dibandingkan Puan Maharani /@ganjar_pranowo

 JURNAL SOREANG - Pengamat politik Universitas Jember Dr. Muhammad Iqbal buka suara setelah Ganjar Pranowo terpilih sebagai Capres 2024-2026.

"Bahwa pencapresan Ganjar Pranowo diwarnai strategi drama politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)," katanya di Jember Jawa Timur, Senin 24 April 2023.

Lebih lanjut ia mengatakan pencapresan Ganjar Pranowo oleh Ketua Umum PDIP Megawati makin membuktikan panggung politik demokrasi Indonesia memang sarat skenario drama dan dipenuhi strategi setting agenda.

 

"Saya menilai PDIP sadar betul pada orientasi memperpanjang kekuasaannya sehingga harus merawat pusaran arus popularitas dan opini publik agar tetap berpusat pada Ganjar," Sambungnya mejelaskan.

Sehingga, kata Iqbal momentumnya yang pas secara komunikasi politik, laju elektabilitas Ganjar tetap berada di posisi puncak selama lima tahun dari 2019 sampai menjelang 2024.

"Drama playing victim menurut ahli strategi perang Sun Tzu tergolong efektif itu, untuk memanipulasi situasi pada Ganjar sebagai korban teraniaya' demi meraih kepercayaan dan simpati dari publik," Tandasnya.

Baca Juga: Masjid Sheikh Zayed Perdana Gelar Shalat Idul Fitri: Dihadiri Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo

Ia menjelaskan sekurangnya ada tujuh strategi PDIP yang sengaja memainkan agenda narasi konflik dengan kader nya sendiri yang juga Gubernur Jawa Tengah itu.

Menurutnya ketujuh narasi drama politik itulah yang sengaja dimainkan oleh PDIP dengan harapan Ganjar bisa selalu meraih simpati dan mewarnai percakapan publik.

Ketujuh narasi tersebut di antaranya pada Oktober 2022 mengunggah swafoto Ganjar sebagai capres seolah melawan Puan yang trah Soekarno dan titah Megawati.

 

"Pada puncaknya di akhir Maret 2023 menolak tim Israel hingga dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20," kata pengajar FISIP Universitas Jember itu.

"Ketika dilakukan jajak pendapat, hampir semua lembaga survei niscaya sepanjang empat tahun terakhir menempatkan nama capres Ganjar di posisi tertinggi karena persepsi publik sebelumnya sudah dijejali oleh sederet narasi buah dari agenda setting tersebut," timpalnya.

Ia menjelaskan, pencapresan Ganjar oleh PDIP dan bukan Puan Maharani sebetulnya sejak awal sudah dalam kalkulasi algoritma komunikasi politik.

 

"Bagaimana pun secara popularitas, kapasitas dan elektabilitas, algoritma Ganjar jauh lebih mumpuni dibandingkan Puan Maharani. Hal itu disadari betul oleh Megawati dan elite PDIP," ucapnya.

"Namun, guna menghadapi kontestan sekaliber Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, tentu tidak mudah bagi Ganjar atau PDIP, sehingga sejak awal sejatinya memang dirancang skenario dan strategi memainkan narasi dan drama guna menjaga citra dan lumbung elektoral suara," katanya.***

 

Editor: Sarnapi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah