“Berdasarkan mengapresiasi, eksplorasi, dan pengalaman berkesenian musik yang saya miliki, akhirnya muncul sebuah ide untuk membuat karya komposisi musik yang diberi judul Pak-Pling-Klung,"
Baca Juga: Keren Pisan! Satu Letjen dan Profesor Pimpinan Ikatan Alumni di SMPN Kabupaten Bandung
"Kata Pak-Pling-Klung itu sendiri diambil dari perpaduan antara pola tabuh kendang pencak, yakni Pak-Pling dan akhir kata dari angklung yakni Klung,"
"Judul karya ini hadir didasari atas latar belakang pribadi komposer sendiri, dimana sebagai praktisi pencak silat panglipur yang diturunkan dari orang tua,"
"Selain itu, kata Plak-Pling-Klung dijadikan sebagai judul garapan karena garapan ini mengadopsi pola tabuh kendang dalam musik padungdungan pencak yang ada di paguron panglipur dan mengembangkannya.” Ungkap Ize Robby.
Karya Pak Pling Klung ini tercipta melalui penggarapan karya secara bentuk pertunjukan musik kontemporer dengan menggunakan instrumen/alat musik bambu, yakni gambang dan angklung toel.
“Karya ini banyak menggunakan metode interlocking yang diaplikasikan ke dalam instrumen kendang 1 dan kendang 2, gambang bambu sebagai melodi pengiring,"
"Sedangkan tema melodinya dimainkan oleh angklung toel, vokal dan saxophone, violin. Adapun instrumen lainnya yang digunakan yaitu kacapi, bass electric, goong pencak dan goong tiup,"
"Saya pun menggunakan beberapa pengembangan motif diantaranya imitative, inversi dan augmentasi. Selain itu juga, saya pula menggunakan beberapa unsur musikal dalam karya ini, yaitu dinamika, interlocking dan harmoni.” Ucap Ize.