Brigade Persis Harus Faham Soal Pancasila dan NKRI, Ini Maksudnya Menurut Staf Ahli Mensesneg

- 20 Februari 2023, 11:17 WIB
Musyawarah Kerja-I Komando Pusat Brigade Persatuan Islam (Persis) di Aula Yayasan Ksatriya, Jl. Percetakan Negara Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Februari 2023.
Musyawarah Kerja-I Komando Pusat Brigade Persatuan Islam (Persis) di Aula Yayasan Ksatriya, Jl. Percetakan Negara Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Februari 2023. /Istimewa /

 

JURNAL SOREANG- Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara RI Bidang Politik, Pertahanan, dan Keamanan, Prof. Dr. Dadan Wildan, M. Hum menjadi pemateri Pancasila dan Wawasan Kebangsaan pada Musyawarah Kerja-I Komando Pusat Brigade Persatuan Islam (Persis) di Aula Yayasan Ksatriya, Jl. Percetakan Negara Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Februari 2023.

Dalam presentasinya, Prof. Dadan mengajak seluruh pimpinan Brigade Persis untuk menjadi teladan dalam memelihara semangat persatuan dan kesatuan, menjadi perekat kuat dalam negara yang multikultural, dan garda terdepan penjaga ulama, umat, bangsa, dan negara.

Jajaran pimpinan Brigade Persis juga harus lebih memahami mengenai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang plural, multi etnis, multi agama, dan multikultural.

Baca Juga: Ternyata Ormas Islam Ini Juga Punya 'Pasukan Khusus' Atau Brigade, Ini Tugas Utamanya

"Keragaman itu harus kita maknai sebagai anugerah Allah SWT kepada bangsa kita," ujar Prof. Dadan yang juga Sekretaris Majelis Penasehat Pimpinan Pusat Persis ini.

Kita juga harus lebih memaknai Pancasila sebagai living ideologi di negara kita. Tidak boleh ada pertentangan antara agama dan Pancasila.

 Para pendiri bangsa ini, saat mewacanakan dasar negara, jiwanya adalah ajaran agama. Meskipun negara kita bukan negara agama. Kita bersyukur, negara kita memiliki falsafah Pancasila yang menaungi keragaman dalam persatuan.

Menurut Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami ini, dalam Pancasila paling tidak memiliki 10 nilai yang dapat diinternalisasikan dalam praktik kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.

Sila pertama, Ketuhanan, memiliki nilai religiusitas dan mengedepankan kehidupan yang toleran. Sila kedua, kemanusiaan, memiliki nilai humanis dan pluralis.

Baca Juga: PW Persis Jabar Tolak Usulan Biaya Haji Sampai Rp69 Juta, Berikut Alasannya Menurut Ustaz Iman Setiawan Latief

Demikian pula, sila ketiga, persatuan, mengandung makna luhur pentingnya segenap elemen bangsa memiliki jiwa Nasionalis dan Indonesianis. Sila ke empat, permusyawaratan, menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis yang lebih mengedepankan musyawarah.

Sila keempat juga mewadahi pentingnya saling menghargai dan saling menghormati di negara yang multikultural. Terakhir untuk sila kelima, keadilan, mendorong kita untuk menginternalisasikan jiwa sosial dan patriotis.

 Di akhir presentasinya, Prof. Dadan menyampaikan tiga azzimat Panglima Besar Jenderal Sudirman, yang ditampilkan di Museum Satria Mandala Jakarta, yang dapat kita terapkan, pertama menjaga wudhu, kedua sholat tepat waktu, dan ketiga cintai rakyat sepenuh hati.

Azzimat Panglima Besar Jendral Soedirman itu, sangat relevan jika dijadikan pegangan bagi seluruh pimpinan dan anggota BRIGADE PERSIS.

"Sebagai barisan pengamanan jam'iyyah, Brigade Persis harus tetap memiliki wawasan kebangsaan, mengamalkan nilai-nilai kejuangan, dan menginternalisasikan falsafah Pancasila, karena kita hidup di Negara yang plural, yang penuh keragaman suku, bangsa, bahasa, agama, dan budaya," tutup Prof. Dadan mengakhiri presentasinya di hadapan para pimpinan Brigade Persis.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang 

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah