Wakil Menag mengibaratkan santri layaknya seekor burung yang memiliki dua buah sayap.
"Ilmu dan akhlak harus seimbang. Ibarat seperti seekor burung, ketika sayapnya satu, tidak bisa terbang. Jadi sayapnya harus dua. Maka burung bisa terbang sampai angkasa karena memiliki dua sayap," tandas Zainut Tauhid.
Zainut Tauhid menyitir sebuah hadits "Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah berilmu. Barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu. Barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu".
Ketika kita ingin kehidupan dunia baik, syaratnya ilmu. Ketika ingin bahagia akhirat bekalnya ilmu. Jika ingin keduanya juga harus memiliki ilmu.
"Ini bukan akhir perjalanan dalam belajar, belajar kemana saja boleh, dan belajar dengan siapapun, dan harus dibekali dengan ilmu keimanan, tauhid dan syariatnya," tutup Zainut Tauhid.***