Meski bisa menjadi apa saja, santri tidaklah melupakan tugas utamanya menjaga agama.
Karena salah satu tujuan agama adalah untuk memuliakan manusia.
Sebaliknya, agama tidak diturunkan untuk merendahkan martabat kemanusiaan.
“Santri senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusian atau hifdzunnafs adalah esensi ajaran agama, terutama di tengah kehidupan Indonesia yang sangat majemuk. Karena menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu, ada enam filosofi logo peringatan Hari Santri 2022, yaitu:
1. Merangkul
Melingkarkan lengan pada pundak (tubuh, pinggang, dan sebagainya) orang lain sambil melingkarkan kedua lengan.
Ini bermakna melindungi, memberikan empati dan kepedulian.
2. Jabat Tangan
Mengandung makna keakraban dalam setiap pertemuan, saling berbudaya, memberikan sapa.