Network
JURNAL SOREANG – Komnas HAM merupakan salah satu pihak yang turut serta dalam investigasi insiden Stadion Kanjuruhan.
Komnas HAM juga menyoroti aksi suporter yang turun ke lapangan sebelum insiden Stadion Kanjuruhan terjadi.
Bahkan sempat beredar isu bahwa suporter yang turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan merupakan penyebab kericuhan usai laga kompetisi BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Namun hal tersebut kini menjadi perdebatan, tak sedikit suporter yang membantah soal kericuhan di Stadion Kanjuruhan.
Pasalnya diyakini bahwa insiden Stadion Kanjuruhan tersebut terjadi karena dipicu oleh gas air mata yang ditembakkan oleh polisi.
Menurut Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, berdasarkan hasil investigasi tidak ada pemain Arema FC dan Persebaya Surabaya yang terluka dalam insiden yang terjadi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.
Hal tersebut menjawab isu soal serangan terhadap pemain oleh suporter setelah laga kompetisi Arefa FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.
Menurut Choirul Anam, suporter yang turun ke lapangan bukan untuk menyerang pemain Arema FC justru memberikan dukungan usai dikalahkan oleh Persebaya Surabaya.
"Tak ada pemain yang luka. Jadi kalau ada informasi yang bilang bahwa suporter ke sana (turun ke lapangan) mau nyerang pemain tersebut.
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Ayam, Anjing, Babi Hari Ini, Waktu yang Tepat Merencanakan dan Menabung
Pemainnya bilang bahwa itu tidak seperti itu, dan suporternya juga bilang bahwa tidak seperti itu," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam melalui tayangan video, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News pada Jumat, 7 Oktober 2022.
Sebagai informasi, Komnas HAM menerjunkan tim investigasi dalam menyelidiki insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan jiwa.
Tim investigasi itu diterjunkan demi memastikan ada atau tidaknya pelanggaran HAM dalam peristiwa tersebut.
Komnas HAM juga menemui keluarga korban, beberapa korban selamat, dan pihak Arema FC.
Selain itu Komnas HAM juga memastikan kondisi fisik jenazah korban, yag dilaporkan membiru yang diduga kehabisan oksigen.
"Jadi, dinamika ini jadi penting. Kami sedang menelusuri secara mendalam karena ada counstring waktu sekian menit itu di lapangan tersebut sebenarnya cukup terkendali," katanya.
Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV, Jumat, 7 Oktober 2022, Live Mom and Kids Award 2022 serta Uang Kaget Lagi
Hingga saat ini insiden maut Stadion Kanjuruhan masih menjadi perbincangan hangat.
Bahkan insiden yang telah menewaskan lebih dari 100 korban jiwa tersebut menjadi sorotan para pemain sepak bola dunia dan media asing.
Tak sedikit ungkapan belasungkawa dan doa yang dipanjatkan sebelum pertandingan sepak bola di sejumlah negara sebagai bentuk empati terhadap insiden Stadion Kanjuruhan.
Namun hingga saat ini, belum dijelaskan siap yang seharusnya bertanggung jawab dalam insiden Stadion Kanjuruhan tersebut.
Masyarakat juga turut menantikan keadilan bagi mereka yang harus bertanggung jawab dan berharap hal serupa tidak terjadi lagi pada pertandingan apapun.
Sepak bola Indonesia juga diharapkan lebih maju dan para suporternya bisa damai pada setiap pertandingan.
Baca Juga: Wow! Sandara Park Bagikan Tips Untuk Berkencan Secara Rahasia Sebagai Idol Kpop
Keamanan serta kondisi stadion juga diharapkan semakin baik dan semua pihak dapat bekerja sama mewujudkan kedamaian dan ketertiban.***
