JURNAL SOREANG- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bukan hanya menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan ratusan nyawa suporter melayang.
Namun ormas dengan lambang sembilan bintang dan bola dunia ini akan memberikan santunan kepada keluarga korban kerusuhan pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Sabtu malam 1 Oktober 2022.
Rencananya PBNU akan memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal senilai Rp5 juta per orang.
"Santunan akan disalurkan melalui pengurus PCNU kota dan kabupaten Malang," ujar Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi dilansir dari Antara.
Fahrur mengatakan bantuan santunan tersebut merupakan partisipasi dari pengusaha sekaligus salah satu Ketua PBNU Jusuf Hamka (Babah Alun).
Jusuf Hamka merupakan pengusaha yang mengelola banyak jalan tol di Indonesia.
Bantuan awal secara simbolis akan diserahkan oleh Ketua Umum PBNU pada Rabu 5 Oktober di Malang.
"Santunan dimaksudkan untuk meringankan beban masyarakat di tengah situasi ekonomi yg cukup sulit," kata dia.
Menurut dia, tragedi Stadion Kanjuruhan sangat menyedihkan dan memprihatinkan.
Ia mendorong agar dilakukan evaluasi menyeluruh siapa yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Pria yang akrab disapa Gus Fahrur ini sepakat dengan dihentikannya pertandingan Liga 1.
Hal ini agar dapat ada fokus untuk melakukan investigasi dan pemeriksaan untuk mengetahui apa penyebab dan kronologi sebenarnya.
"Pihak yang bersalah harus ditindak dan dihukum," kata dia.
Di sisi lain, Pengasuh Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Malang, Jawa Timur itu, mengajak semua pihak untuk muhasabah (introspeksi diri) mengapa pertandingan sepakbola yang seharusnya menyenangkan justru menjadi mengerikan.
Ia mengatakan, masyarakat pencinta sepak bola juga perlu berpikir lebih rasional.
"Fanatisme berlebihan dari masyarakat terhadap klub sepak bola harus dihentikan. Apakah masih perlu sampai mengorbankan nyawa?" kata dia.***