Terjadi 4 Kali Gempa Terkini di Tapanuli Utara BMKG Ingatkan Masyarakat untuk Waspada

JURNAL SOREANG - Telah terjadi gempa bumi di Tapanuli Utara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Melaporkan dan mencatat empat kali gempa guncang Tapanuli Utara pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Besarnya getaran gempa di Tapanuli Utara tersebut tiga di antaranya di atas 5 Magnitudo.

Baca Juga: Hasil Memukau Tim Bayern Munich Menang Telak 4-0 Atas Leverkusen di Bundesliga 2022-2023

Diinformasikan dari antaranews, gempa pertama terjadi pada pukul 02.28 WIB dengan guncangan berkekuatan 6 Magnitudo.

Dapat diketahui gempa berpusat di darat, terguncang 15 km di barat laut Tapanuli Utara.

Pada kedalaman 10 Km mengguncang wilayah MMI IV di Tarutung, IV di Singkil, V di Sipahutar, III di Tapaktuan, dan III di Gunung Sitoli terjadi pada pukul 02.50 WIB.

Baca Juga: Astaghfirullah, Jumlah Sampah Indonesia Sangat Besar Capai 21,8 Juta Ton! Ini yang Dilakukan LDII Jabar

Kemudian, gempa terjadi di area lokasi darat pada titik 4 Km tenggara Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada kedalaman gempa 10 Km.

Dan pada pukul 03.37 WIB, kembali diguncang gempa dengan kekuatan 5 Magnitudo.

Kejadian gempa pada jam 03.37 WIB tersebut terjadi di area 1 Km timur laut Tapanuli Utara, Sumut.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dilakukan Manchester United untuk Kalahkan Manchester City, No 3 Kunci Kemenangan Setan Merah

Menurut pihak BMKG gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Kemudian, pada pukul 04.03 WIB, gempa terjadi lagi mengguncang wilayah Tapanuli Utara, berkekuatan 3,9 Magnitudo guncangan terasa hingga skala MMI III di Silangit.

Pihak BMKG mengumumkan agar masyarakat berhati-hati terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Peringati Hari Kesaktian Pancasila 2022 dengan Twibbon Bingkai Terbaru,Berikut 10 Link Gratisnya!

Berikut penjelasan skala gempa dalam MMI adalah, sbb:

- Skala MMI I-II: Tidak dirasakan atau dirasakan hanya oleh beberapa orang tetapi terekam oleh alat.

- Skala MMI III-V: Dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan.

- Skala MMI VI: Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak pada dinding, genting bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan.

Baca Juga: Buntut Dugaan KDRT Oleh Rizky Billar, Polisi Periksa Kondisi Psikologis Lesti Kejora

- Skala MMI VII-VIII: Banyak Retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, kaca pecah.

Sebagian plester dinding lepas. Hampir sebagian besar genteng bergeser jatuh dan pada bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.

- Skala MMI IX-XII: Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh, struktur bangunan alami kerusakan berat.***