Jelang 30 September, Mengenang Kembali Pemberontakan PKI yang Gugurkan 7 Pahlawan Revolusi

- 24 September 2022, 20:19 WIB
caption: Monumen Pancasila Sakti dengan patung 7 Pahlawan Revolusi korban peristiwa G30S/PKI/tangkap layar/YouTube
caption: Monumen Pancasila Sakti dengan patung 7 Pahlawan Revolusi korban peristiwa G30S/PKI/tangkap layar/YouTube /

JURNAL SOREANG – Sejarah peristiwa Gerakan 30 September/PKI gugurkan 7 pahlawan revolusi dan jasadnya dibuang ke Lubang Buaya.

Gerakan 30 September/PKI (G30S PKI) yang terjadi pada tahun 1965 adalah sebuah gerakan pemberontakan komunis Indonesia.

Setidaknya 7 Perwira Tinggi Militer terbunuh dengan kejam dalam kudeta ini, namun hingga saat ini peristiwa tersebut masih menjadi perdebatan tentang kebenaran PKI sebagai dalangnya.

Baca Juga: G30S PKI: Peran Jenderal Soeharto Dalam Penumpasan PKI, Beri Intruksi Untuk Eksekusi DN Aidit di Sebuah Sumur?

PKI adalah salah satu partai komunis terbesar di dunia, di pimpin oleh DN Aidit, yang mulanya merupakan partai yang unggul dalam politik di Indonesia.

Namun ideologi PKI yang menganut paham komunis berbeda dengan paham ideologi Pancasila yang dianut oleh negara Indonesia.

Masyarakat curiga dengan adanya isu yang menyatakan bahwa PKI adalah dalang dibalik G30S PKI, di mana saat itu parlemen sedang dibubarkan dan Ir. Soekarno menetapkan konstitusi dibawah dekrit Presiden.

Baca Juga: Kilas Balik - Dibalik Pergerakan G30S PKI, Benarkah DN Aidit Dalangnya? Simak Faktanya

Peristiwa G30S PKI bermula saat terjadinya penculikan 7 Jenderal oleh sekelompok pasukan. Tiga dari tujuh Jenderal tersebut dibunuh di rumah mereka masing-mansing.

Ketiga Jenderal tersebut yakni, Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjend. TNI Mas Tirtodarmo Haryono, dan Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan.

Sementara itu, tiga target lainnya yaitu, Mayjend. TNI Raden Suprapto, Mayjend TNI Siswondo Parman, dan Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo ditangkap dalam keadaan hidup.

Baca Juga: Jalan Buntu Bongkar Sejarah G30S PKI! Permintaan DN Aidit Untuk Bertemu Soekarno, Ditolak, Kenapa?

Ketiga Jenderal yang ditangkap tersebut, kemudian dibunuh dan jasadnya dibuang di Lubang Buaya.

Sedangkan Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, berhasil selamat dari upaya pembunuhan tersebut dengan melompati dinding batas Kedubes Irak.

Namun sayang, putrinya, Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean menjadi korban dalam peristiwa itu.

Baca Juga: Sisi Lain DN Aidit Yang Digadang-Gadang Orang Paling Bertanggungjawab Atas Peristiwa G30S PKI?

Mendengar kabar tersebut, Mayjend Soeharto segera ke markas Kostrad dan menghubungi anggota Angkatan Laut dan polisi.

Pada pukul 19.00 peristiwa G30S PKI dapat dihentikan dan Soeharto berhasil membuat 2 Batalyon dan pasukan kudeta menyerah setelah pasukan operasi penumpasan berhasil mengambil alih kendali.

Jenazah 7 Pahlawan Revolusi tersebut kemudian ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam sebuah sumur pada tanggal 3 Oktober 1965 di desa Lubang Buaya atas informasi Sukitman.***

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah