JURNAL SOREANG - Aksi peretas atau hacker yang menamakan diri Bjorka menjadi perbincangan karena aksinya.
Tak hanya data warga, hacker Bjorka juga melakukan aksi dengan menyebarluaskan data sejumlah pejabat publik dari lembaga publik dan pemerintah.
Sebelum mencuat dengan berita telah membocorkan 1,3 miliar data resgistrasiyang disebut milik Kementrian Komunikasi dan Informatika, hacker Bjorka mengklaim telah mengnatongi 26 juta history browsing pelanggan IndieHome.
Baca Juga: Payudara Bengkak Abis Melahirkan? Ini Solusinya Menurut Dokter, Diantaranya Harus Dihisap
Selanjutnya hacker Bjorka juga diberitakan karena telah membocorkan 105 juta data masyarakat Indonesia terkait pemilihan umum yang bersumber dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Salah satu aksi hacker Bjorka lain adalah dengan melakukan doxing terhadap sejumlah pejabat publik Indonesia.
Adapun sejumlah nama pejabat publik yang jadi sasaran aksi doxing dari Bjorka antara lain Johnny G Plate Menteri Komunikasi dan Informatika, Puan Maharani Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Semuel Abrijani Pangerapan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Erick Thohir Menteri Badan Usaha Milik Negara, hingga Mahfud MD Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Negara.
Data pribadi milik pejabat publik yang dibagikannya di grup Telegram meliputi nama lengkap, nomor KTP, nomor KK, nama orang tua, alamat rumah, tempat dan tanggal lahir, status agama, riwayat pendidikan, dan sebagainya.
Editor: Caca Kartiwa
Sumber: Berbagai Sumber