“Kedua, dia yang menjadi otak obstruction of justice dengan merusak TKP, menghilangkan barang bukti, membuat skenario seolah-olah ada kekerasan seksual di rumah dinas, kemudian terjadi tembak-menembak antara Barada E dan Joshua serta melakukan disinformasi,” jelasnya.
“Itu dua hal pokok yang dia akui dalam pemeriksaan dengan kami,” pungkasnya.***