“Kalau pagi belum balik modal, saya izin gak masuk kerja.
Makan gak inget, apalagi salat. Gak mandi, gak mandi, gak tidur, sama orang tua aja lupa,” katanya.
“Saya dulu curi duit orang tua juga bilangnya buat jajan, tapi lama kelamaan tahu (digunakan untuk judi online).
Sehari pernah paling besar Rp11 juta, kalah-menang, kalah-menang hingga kalah Rp100 juta. Bukan pure kalah sehari Rp100 juta, tapi ditotalin kalahnya Rp100 juta,” lanjutnya.
Meskipun demikian ia menilai bahwa judi online diatur oleh pihak bandar atau admin.
“Kayaknya diatur soalnya saya ada teman yang kerja di judi online, katanya kalo dia lagi sebel sama si player itu kayak bawel, minta cepet-cepet, itu bisa disetting untuk kalah,” kata Riki.
Kini Riki memutuskan untuk taubat dan berhenti bermain judi online. Ia mengaku sadar setelah dikejar debt collector terkait utang pinjol.
Setelah menghindari judi online, Riki merasa kehidupannya lebih baik dan terarah bahkan ia lebih dekat dengan orang tuanya dan merasa lebih tenang.***