Baca Juga: 14 Nama Desa di Swiss Berawalan dari Huruf L, Segini Jaraknya dari Sungai Aare Lokasi Hilangnya Eril
Lebih lanjut Henry mengungkapkan bahwa Basarnas menggunakan underwater searching device, alat aqua eye, dan detector seperti radar untuk melakukan pencarian atau penyelamatan korban tenggelam di perairan.
"Kita ini menggunakan peralatan yang namanya underwater searching device, itulah inovasi kita. Yang kedua, menggunakan alat aqua eye, menggunakan detektor seperti radar," katanya.
Henry mengakui bahwa alat-alat yang digunakan Basarnas bisa mendeteksi target, baik itu manusia maupun hewan.
Ia menilai bahwa metode manual di Swiss dengan menggunakan teropong kaca memiliki kelemahan ketika air sedang keruh.
Baca Juga: Adik Eril Miliki Bakat Bernyanyi? Ternyata Zara Sempat Ikut Audisi The Voice Kids Indonesia
Sehingga, kondisi tertentu membuat teropong tidak dapat berfungsi dengan baik.
"Swiss metodenya selama ini begitu, orang tenggelam dicari dengan cara seperti itu.
Kondisi sekarang karena gletsernya mencair, cairan gletsernya malah keruh, Swiss enggak bisa menemukan itu, harusnya pakai device-device yang lebih canggih lagi," katanya.
Sebelumnya beredar isu yang menyebutkan bahwa Basarnas akan menerjunkan pasiukannya ke Swiss untuk membantu dalam proses pencarian Eril di sungai Aare.
Hal itu pun ditanggapi oleh pihak KBRI di Swiss, jika memungkinkan dan memenuhi prosedur pemerintah di negara tersebut, maka KBRI mengaku siap untuk menjembatani Basarnas.
Namun, hingga saat ini terkait rencana Basarnas yang disebut-sebut berencana akan membantu dalam pencarian Eril di sungai Aare belum ada penjelasan lebih lanjut.