Indonesia Rawan Bencana Alam, tapi untuk Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim Sangat Minim

- 22 April 2022, 08:56 WIB
Ilustrasi banjir. Indonesia rawan bencana tapi anggaran minim
Ilustrasi banjir. Indonesia rawan bencana tapi anggaran minim /

JURNAL SSOREANG-Wakil rakyat asal NTB, Johan Rosihan menyampaikan kritiknya terhadap porsi belanja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang berjumlah Rp 11,22 triliun.

Hal itu karena dari alokasi belanja tersebut ternyata pos anggaran untuk ketahanan bencana dan perubahan iklim sangatlah kecil yakni hanya 2,3% dari total belanja KLHK.

“Hal ini patut dipertanyakan karena negara kita merupakan Kawasan rawan bencana dan pasti diperlukan anggaran yang memadai untuk menahan laju perubahan iklim," kata Johan, Kamis 21 April 2022.

Baca Juga: Bencana Bernilai Triliunan, Begini Manfaat Lumpur Lapindo Yang Dapat Dijadikan Anti Kanker

Johan mengungkapkan bahwa belanja utama KLHK diperuntukkan dengan tujuan untuk penurunan laju deforestasi dan menjaga kondisi lingkungan pada toleransi yang dibutuhkan, namun pada porsi anggaran sangat tidak memadai.

“saya minta KLHK lebih serius melakukan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di berbagai provinsi, demikian juga komitmen untuk membentuk 20.000 kampung iklim untuk penguatan aksi lokal pengendalian perubahan iklim, ujar Johan.

Politisi PKS ini menyayangkan kecilnya porsi anggaran untuk ketahanan bencana dan perubahan iklim padahal menurutnya negara harus memiliki kewaspadaan sebagai daerah rawan bencana yang diperparah dengan perubahan iklim yang akan menambah jumlah kejadian bencana.

Baca Juga: Ngeri Tak Hanya Tsunami Gempa di Dasar Laut Jepang, Namun Juga Disebabkan Bencana Berikut Ini

“Saya mendorong KLHK menyiapkan anggaran yang memadai  untuk mencegah dan menangani bencana serta menahan laju perubahan iklim” ucap Johan.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah