Kepala BKKBN Hasto Wardoyo; Cegah Stunting Lakukan Pendampingan 3 Bulan Sebelum Nikah

- 17 Maret 2022, 21:59 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo; Cegah Stunting Lakukan Pendampingan 3 Bulan Sebelum Nikah
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo; Cegah Stunting Lakukan Pendampingan 3 Bulan Sebelum Nikah / dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) (@dokterhasto) /

JURNAL SOREANG - Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, idealnya setiap calon pengantin, tiga bulan sebelum menikah wajib memeriksakan kesehatannya (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan kadar Hb).

Adapaun hasil pemeriksaan diinput melalui aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil).

Baca Juga: Wahidin: Sinergi Baru BKKBN-IPKB Jabar, Sepakat Bangun Sinergi Upaya Penurunan Stunting

“Setelah semua data diinput, jika ada kerepotan untuk mengisi, maka akan ada yang mendampingi seperti tim pendamping keluarga (TPK), bidan, dan yang lainnya,” jelas Hasto dalam siaran pers BKKBN setelah launching program Pendampingan, Konseling, dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pranikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin.

Meski begitu, Hasto berpesan para calon pengantin tidak perlu khawatir karena hasil pemeriksaan kesehatan tidak akan menjadi syarat boleh tidaknya menikah.

Baca Juga: Penuh Berkah dan Kebaikan, Berikut Amalan yang Bisa Dilakukan di Malam Nisfu Syaban

Apalagi jika dalam waktu dekat sudah berencana untuk menikah.

“Jika ada yang nikahnya mendadak, tidak apa-apa karena program juga baru launching. Kita periksa, kalau hasilnya bagus ya nikah, kalau hasilnya tidak bagus ya nikah juga.

Hanya saja, yang hasilnya tidak bagus kita kasih pendampingan supaya anaknya sehat,“ tegas Ketua Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting ini.

Pemeriksaan kesehatan ini bisa dilakukan di mana saja. Harapannya, faktor risiko yang dapat melahirkan bayi stunting pada catin atau calon pasangan usia subur (PUS) bisa teridentifikasi lebih dini dan dihilangkan sebelum menikah dan hamil.

Salah satu fokus dalam pendampingan adalah meningkatkan pemenuhan gizi catin atau calon PUS untuk mencegah kekurangan energi kronis dan anemia sebagai salah satu risiko yang dapat melahirkan bayi stunting.

Baca Juga: Jadwal Shalat Surabaya dan Sekitarnya, Kamis 17 Maret 2022 dan Doa Nabi Nuh untuk Tempat yang Diberkahi

Sementara itu, berbicara di hadapan seluruh kepala kantor perwakilan Kemenag provinsi se-Indonesia saat kegiatan launching tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa pencegahan stunting bagi calon pengantin sebenarnya perintah agama, bukan hanya perintah negara.

Dia mengajak semua pihak bersinergi mempercepat penurunan stunting di tanah air.

“Jadi, mari kita bersama sama memberi perhatian dengan penurunan stunting di Indonesia. Jangan hanya menjadi tanggung jawab BKKBN dan Kementerian Agama, tetapi hal ini harus menjadi tanggung jawab kita semua.

Hal ini penting dilakukan dengan cara-cara yang kolaboratif, karena jika tidak dilakukan dengan kolaborasi yang baik, penurunan stunting akan mengalami hambatan yang tidak mudah,” tandas Yaqut.***

Editor: Tenang Safari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah