Waduh, Upaya Ekskavasi Candi Ini Tak Kunjung Usai.Meski Sudah Dilakukan Sejak Penjajahan Belanda!

- 12 Maret 2022, 08:42 WIB
Foto: Candi Minak Jinggo diekskavasi selama 3 kali dan belum terlihat konstruksi utuh/tangkap layar youtube Asli Mojokerto
Foto: Candi Minak Jinggo diekskavasi selama 3 kali dan belum terlihat konstruksi utuh/tangkap layar youtube Asli Mojokerto /

JURNAL SOREANG - Candi Minak Jinggo merupakan salah satu candi yang berada di sekitar Kompleks Troloyo.

Namun keberadaan Candi Minak Jinggo sedikit berbeda dengan kebanyakan candi di komplek Troloyo.

Jika kebanyakan candi di komplek Troloyo berada di area terbuka, maka Candi Minak Jinggo berlokasi di antara pemukiman penduduk.

Keadaan Candi Minak Jinggo sama dengan gapura Wringin Lawang. Namun, kondisinya sama dengan candi Kedaton dan Sumur Upas yang berupa situs.

Baca Juga: Apa yang Dilakukan Beni di Candi Borobudur? Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 2 SD Halaman 195, 196, 198

Candi Minak Jinggo belum direkonstruksi.Jika dibandingkan dengan candi-candi lain di komplek Troloyo,

Candi Minak Jinggo memiliki keistimewaan yaitu dibangun menggunakan batu andesit dan bata merah.

Sedangkan candi-candi lain di komplek Troloyo bangun dengan bata merah.Selain itu karena belum direkonstruksi candi Minak Jinggo memiliki pandangan dan Aura yang lebih murni.

Baca Juga: 4 Mitos dan Misteri Candi Borobudur yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Patung yang Belum Selesai

Candi Minak Jinggo memiliki nama lain Candi ritual.Masyarakat di sekitar Candi Minak Jinggo juga menyebut Candi ini dengan sebutan Sanggar Pamelangan.

Hal ini disebabkan karena masyarakat masih menggunakan Candi ini sesaji dan ritual-ritual lain.

Pembakaran sesaji dan ritual umumnya dilakukan masyarakat dan wisatawan terutama pada saat malam hari.

Baca Juga: Kunto Bimo, Mitos Terpopuler Menyentuh Tubuh Arca di Dalam Sebuah Stupa Berongga yang Ada di Candi Borobudur

Upaya ekskavasi yang dilakukan pada candi Minak Jinggo tercatat sebanyak tiga kali.Upaya ekskavasi pertama dilakukan pada masa pemerintahan kolonial Belanda.

Ekskavasi tersebut dilakukan pada tahun 1917 dan membuahkan hasil penemuan patung raksasa.

Kemudian pada saat Indonesia merdeka dilakukan ekskavasi kedua oleh pemerintah Republik Indonesia.

Ekskavasi kedua dilakukan pada tahun 1977 dengan hasil penemuan pondasi lama.

Baca Juga: Inilah Misteri Tentang Patung ‘The Unfinished Buddha’, Singa Urung, dan Relief Kamadhatu di Candi Borobudur

Pondasi lama Candi Minak Jinggo yang ditemukan pada tahun 1977 terdiri dari 3 pondasi yang berbeda.

Pondasi paling atas lebih tidak teratur dibanding dengan pondasi di bawahnya.

Pada pondasi paling bawah ditemukan susunan berbentuk persegi dengan penampil di sebelah bawah.

Para ahli ekskavasi masih belum bisa menyimpulkan mengapa Candi Minak Jinggo terdiri dari 3 lapisan.

Baca Juga: Ingatkah Candi Muaro Jambi? Nadiem Makarim Tinjau Kompleks Candi yang Dibangun Sriwijaya Itu

Ekskavasi ke-3 dilakukan pada tahun 2007 namun tidak tuntas.Hasil ekskavasi ke-3 ditemukan benda-benda kuno yang kini disimpan di BP3 Trowulan.

Benda kuno tersebut terdiri dari 2 relief berukuran besar, yaitu : wanita berbadan ikan dan seorang raksasa bersayap.

Relief raksasa bersayap yang disimpan di BP3 Trowulan tersebut diyakini sebagai perwujudan dari Minak Jinggo.

Namun banyak sejarawan yang meragukan kebenaran kisah dari Minak Jinggo.

Baca Juga: 5 Julukan Indonesia di Mata Dunia, Salah Satunya Negeri Seribu Candi

Meskipun demikian di sekitar candi ditemukan makam tokoh-tokoh dalam cerita Minak Jinggo.

Benda lain yang tidak terlalu utuh saat aktivitas ekskavasi diletakkan begitu saja di sekitar lokasi penggalian.

Meski dilakukan ekskavasi selama 3 kali, konstruksi utuh Candi Minak Jinggo belum bisa terlihat.*

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah