Network
JURNAL SOREANG - Banyak sekali misteri yang menyelimuti Candi Borobudur yang hingga kini dipercaya oleh banyak orang.
Termasuk misteri tentang patung ‘The Unfinished Buddha’, Singa Urung, dan Relief Kamadhatu yang terdapat di Candi Borobudur.
Inilah penjelasan tentang patung ‘The Unfinished Buddha’, Singa Urung, dan Relief Kamadhatu di Candi Borobudur yang masih menjadi misteri.
Di Candi Borobudur, ada sebuah patung Buddha yang tak sempurna, yang dikenal dengan sebutan ‘The Unifinished Buddha’.
Asal usul patung itu tidak diketahui, tetapi pernah disebutkan bahwa patung ini dulunya berada dibawah sebuah pohon di samping Candi Borobudur.
Arkeolog berpendapat patung Buddha ini ditinggalkan ditengah pekerjaannya karena dianggap cacat dan tidak rata sehingga perlu disingkirkan.
Meski begitu, pendapat itu hingga saat ini masih diperdebatkan ada pula yang mengatakan bahwa patung ini sengaja tidak diselesaikan entah dengan maksud apa.
Kemudian dibagian kiri dan kanan tangga masuk Candi Borobudur terdapat patung yang memiliki wujud singa yang dikenal dengan nama Singa Urung.
Masyarakat setempat percaya bahwa siapapun yang melewati tangga ini dengan berkata kasar dan memiliki niat buruk, maka penunggu patung itu tak segak akan menghantuinya.
Baca Juga: Cek Fakta! Inilah 7 Negara yang Diduga Dapat Membeli Istri Secara Online, Jomlo Mau Coba?
Dan apabila ada sepasang kekasih secara bersamaan melewati patung Singa Urung ini, konon hubungannya akan kandas dan tak akan mampu sampai ke pelaminan.
Lalu ada misteri relief kamadhatu di kaki Candi Borobudur yang terletak di bagian pondasi yang tersembunyi.
Di situ terdapat 160 relief adegan sutra karmawibhangga atau hukum sebeb-akibat.
Baca Juga: Dua Pemain Persis Solo Dipinjamkan ke Bali United, Kaesang Pangarep Beri Komentar Humor
Tidak banyak yang tahu apa yang tergambar pada relief ini, serta alasan mengapa relief pada bagian ini ditimbun.
Hingga akhirnya terungkap bahwa ada banyak adegan vulgar, sadir, dan cabul. Meski begitu, alasan ini juga masih menjadi perdebatan.
Sebab ada pula yang berpendapat bahwa penutupan relief kamadhatu ini semata-mata demi kestabilan posisi candi agar tidak longsor.***
