JURNAL SOREANG – Tidak kalah dengan Raja Thailand, Raja-Raja di Jawa juga dikenal oleh masyarakat memiliki kekuasaan yang berpengaruh.
Kemakmuran dan kemiskinan rakyat sangat di tentukan oleh tangan Raja-Raja Jawa. Tak hanya itu bahkan kejadian alam juga kerap dikaitan oleh sang Raja.
Raja-Raja Jawa juga dikenal memiliki banyak selir, tidak kalah dengan Raja Thailand Vajiralongkorn yang memiliki puluhan selir.
Baca Juga: 3 Raja yang Terkenal Gila Sex, Ada yang Sudah 'Tidur' dengan 18.000 Wanita
Bagi para Raja-Raja memiliki selir itu semacam simbol kekuasaan. Diketahui selir-selir ini memiliki keterikatan hubunga depan para Raja-Raja tanpa ikatan pernikahan.
Keterikatan itu tak jarang membuat para selir harus melayani Raja-Raja dalam segala hal, termasuk urusan ranjang.
Hal ini lah yang menjadi pertanyaan bagaimana Raja-Raja mampu menerima pelayanan para selir khususnya urusan ranjang, sedangkan kita mengetahui bahwa seorang Raja terkadang memiliki selir lebih dari satu bahkan puluhan.
Baca Juga: Inilah 3 Cara Rasulullah Agar Tetap Sehat, yang Pasti Bukan ke Dukun
Seperti contohnya Raja Susuhunan Pakubuwono X yang memiliki selir hingga 45 orang.
Lalu bagaimana rahasia ‘keperkasaan’ para Raja-Raja. Ternyata salah satu rahasia ‘keperkasaan’ Raja-Raja Jawa adalah ramuan khusus.
Ramuan itu sering kali mereka minum tiap hari. Raja-Raja Jawa wajib meminum ramuan itu untuk menjaga’keperkasaan’ saat menggauli para selir yang jumlahnya mencapai puluhan orang itu.
Rahasia ‘kperkasaan’ Raja-Raja ini ternyata mudah sekali ditemui di rumah khususnya didapur.
Ramuan itu merupakan campuran dari 40 butir merica, 40 helai daun sirih, serta 40 butir bawang lanang. Bahan-bahan rempah tersebut kemudian dihaluskan menggunakan layah dari batu.
Setelah dihaluskan, kemudian bahan-bahan tersebut direbus dan disaring. Air hasil saringannya ini diembunkan selama semalaman .
Pagi harinya baru diminum oleh para Raja sebagai ramuan’keperkasaan’.
Tak hanya memiliki ramuan’keperkasaan’ saja, ternyata para Raja-Raja Jawa ini memiliki rahasia’keperkasaan’ lainnya, yakni ilmu Asmaragama yang berisikan pedoman dalam bercinta.
Didalam ilmu tersebut terdapat pedoman dalam bercinta san sejumlah ajaran cinta yang memiliki arti filososfi Jawa.***