Network
JURNAL SOREANG - Beragam tradisi budaya yang ada di Indonesia bagi sejumlah orang mungkin dianggap unik.
Padahal tradisi ini dilakukan oleh masyarakatnya karena memiliki tujuan lain.
Tradisi budaya tersebut juga tentunya tiap daerah tidak akan sama, bahkan memiliki kekhasan masing-masing.
Berikut beberapa tradisi budaya di Indonesia seperti dilansirkan dari laman Youtube MG Channel:
Baca Juga: Perempuan Wajib Coba, Berikut Ini 5 Bahan Alami yang Bisa Mencerahkan Warna Bibir Gelap
1. Passiliran
Di tanah Toraja, ada tradisi unik yaitu mengubur bayi yang sudah mati di batang pohon Tarra.
Pohon ini dianggap keramat oleh suku tanah Toraja, tetapi bayi yang dikubur hanya untuk bayi yang berusia di bawah 6 bulan.
Orang Toraja percaya bahwa bayi yang meninggal sebelum tumbuh gigi masih merupakan bayi yang paling suci, sehingga perlu dikembalikan ke rahim ibu dengan cara memasukkannya ke dalam pohon Tarra.
2. Ritual Manene
Tradisi yang satu ini juga berasal dari tanah Toraja, tradisi ini sempat menghebohkan berita dunia yaitu tradisi Manene.
Baca Juga: Mengikuti Ajang Miss Universe, 6 Puteri Indonesia Ini Ukir Prestasi yang Luar Biasa
Ritual mandi, perawatan ganti baju baru bagi mantan sanak saudara yang telah meninggal. Setelah itu jenazah akan diarak keliling desa.
Tradisi ini diadakan setiap 3 tahun sekali, adapun filosofi mereka, mereka menganggap jenazah orang yang sudah meninggal perlu dirawat dan dihormati. Meski jenazah sudah tidak berbentuk lagi.
3. Ritual Tiwah
Bagi suku Dayak yang menganut kepercayaan agama Kaharingan, setelah meninggalnya orang yang meninggal belum dapat masuk secara langsung ke surga.
Oleh karena itu, proses kematian perlu dilanjutkan dengan ritual pemurnian lebih lanjut agar tidak mengganggunya kedamaian orang yang masih hidup.
Baca Juga: Mengikuti Ajang Miss Universe, 6 Puteri Indonesia Ini Ukir Prestasi yang Luar Biasa
Menurut suku Dayak, Ritual Tiwah merupakan prosesi mengantarkan arwah leluhur, kerabat yang telah meninggal ke alam baka, dengan mensucikan dan memindahkan jenazah dari kubur ke tempat yang disebut Sandung atau Rumah Kecil dengan tidak menyentuhnya tanah.
4. Pencabutan Gigi
Bagi wanita ingin menjadi cantik, bagi wanita Mentawai, harus siap berkorban dan melalui rasa sakit. Salah satunya adalah proses penggilingan gigi tanpa obat bius yang dilakukan oleh tokoh adat.
Filosofinya adalah memodifikasi gigi seperti hiu, tradisi kerik menggambarkan sebagai pengenalan jiwa gadis-gadis Mentawai untuk perdamaian.
Pesona kecantikan gadis Mentawai muncul dari keyakinan bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan, keinginan jiwa harus sejalan dengan bentuk tubuh.
5. Lamafa
Di kawasan lembata Nusa Tenggara Timur, terdapat tradisi turun temurun yang sudah dikenal di seluruh dunia.
Tradisi berburu paus biru sudah dilakukan sejak abad ke-16. Periode berburu hiu berkisar dari Mei hingga Oktober.
Bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, berburu paus bukan hanya sebagai sumber kehidupan, mereka menganggap berburu paus sebagai salah satu bentuk kegiatan acara besar yang dinikmati oleh masyarakat desa.
Padahal, paus diburu hanya untuk tujuan bertahan hidup, bukan komoditas perdagangan untuk mendapatkan keuntungan.
Oleh karena itu, pemerintah mengizinkan budaya ini meski ditentang oleh berbagai aktivis mamalia laut.***
