5 Tradisi Ekstrem di Indonesia yang Bikin Ngilu, Ada Potong Jari hingga Disayat dan Ditusuk Senjata Tajam

- 13 Desember 2021, 18:08 WIB
Ilustrasi tradisi potong jari yang dilakukan salah satu suku di Papua.
Ilustrasi tradisi potong jari yang dilakukan salah satu suku di Papua. /Tangkapan layar MG Chanel./

JURNAL SOREANG - Indonesia terkenal karena memiliki keanekaragakan budaya dan tradisi.

Bahkan tidak sedikit budaya di Indonesia menarik perhatian wisatawan karena keunikan dan ciri khasnya.

Meski tiap daerah punya keunikan dan kekhasannya, tidak sedikit juga ada membuat kita ngeri.

Berikut tradisi budaya di Indonesia yang bisa membuat kita ngeri seperti dilansirkan dari laman Youtube MG Channel:

Baca Juga: Tak Disangka! 6 Benda ini Ternyata Jadul di Jepang, Jadi Barang Berteknologi Modern di Sekitar Kita

1. Ikipali

Ikipali adalah ekspresi kesedihan dengan memotong jari. Salah satu suku di Papua yang memiliki tradisi ini yakni suku Dani.

Tradisi yang dianggap ekstrem ini biasanya dilakukan ketika anggota keluarga atau kerabat dekat meninggal baik itu, suami, istri, ayah, ibu, anak, dan saudara perempuan.

Ayah atau ibu seorang anggota keluarga dari suku Dani wajib memotong jarinya sebagai simbol rasa sakitnya ketika kehilangan anggota keluarga dan untuk mencegah terulangnya musibah yang telah merenggut nyawa anggota keluarganya.

2. Debus

Baca Juga: Mencengangkan! Tak Banyak Orang Tahu, Berikut 5 Sisi Gelap Dunia Pramugari

Debus merupakan tradisi yang diadakan di daerah Banten.

Tradisi yang kini sering menjadi tempat pertunjukan masyarakat Banten terbilang unik dan ekstrim.

Bagaimana tidak, karena setiap anggota melakukan adegan menusuk perut dengan tombak, menyayat bagian tubuh dengan parang, memakan tampi, menusukkan jarum kawat lidah, kulit pipi, atau bagian tubuh lainnya hingga menembus tanpa berdarah.

Namun tidak semua orang bisa melakukan tradisi ini.

Baca Juga: Bukan 14 Desember! Musisi Jhon Lennon Tewas Ditembak Penggemarnya, pada 8 Desember

3. Pukul Sapu

Pukulmenyapu atau Bekupukul merupakan atraksi yang memiliki daya tarik tersendiri dari Maluku Tengah.

Tradisi ini biasanya dilakukan di desa Mamala dan desa Morela, Maluku Tengah, setiap hari ketujuh bulan Syawal setelah Idul Fitri.

Tradisi ini dilakukan oleh warga desa dengan cara saling pukul menggunakan sapu lidi hingga berdarah. Hebatnya suasana tetap akrab setelah beraksi.

Filosofi dari tradisi ini adalah sebagai mengingat pasukan Teluka Besi saat berjuang mempertahankan benteng Kapahaha dari penjajah.

Baca Juga: Pria Wajib Tau,Inilah Rahasia ‘Kuat’ Raja Maroko Bisa Melakukan Hubungan Intim Setiap Hari, Membuat 500 Selirn

4. Perang Pandan Makare-Kare

Tradisi ini merupakan bentuk persembahan kepada dewa perang.

Di daerah Bali khususnya terdapat upacara adat yang merupakan bagian Sasih Sembah yaitu upacara adat berupa perang dengan menggunakan daun pandan sebagai senjata dan rotan sebagai tameng.

Setiap pemain akan bertarung untuk memukul secara bergantian.

Tradisi ini merupakan bentuk pemujaan masyarakat Tenganan kepada Dewa Indra, Dewa Perang. Karena itulah masyarakat Bali menjalankan tradisi ini tanpa rasa dendam.

Baca Juga: Auranya Tak Terbendung, Inilah Weton yang Bisa Menjadi Jadi Anak Emas Jika Potensinya Digali

5. Pasola

Pasola merupakan tradisi dari daerah Sumba. Tradisi ini diadakan sebagai upaya merayakan panen dan memulai masa tanam baru, menurut kepercayaan raja.

Tradisi ini telah diturunkan selama puluhan tahun dengan cara berperang menggunakan tombak dan kuda.

Adapun filosofinya, setiap pemain terkena tombak dan berdarah, darahnya bisa menyuburkan tanah yang artinya panen dan sukses.

Namun di sisi lain, jika salah satu pemain mati, korban akan mendapatkan hukuman dari dewa karena melakukan pelanggaran atau kesalahan.***

Editor: Sam

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah