2. Ampa Fare
Ampa fare diambil dari dua kata yaitu ampa yang berarti mengangkat dan fare yang berarti padi.
Tradisi ini merupakan salah satu tradisi menyimpan hasil panen padi ke lumbung yang disebut masyarakat Suku Bima dengan Uma Lengge.
Hasil tani yang sudah dipanen dinaikan secara bersama-sama ke dalam Uma Lengge dan disimpan sebagai cadangan pangan.
Tradisi yang konon sudah berlangsung sejak abad ke-8 ini mengandung makna doa dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan hasil panen yang melimpah serta mengajarkan masyarakat agar selalu hidup berhemat.
Baca Juga: Hati-hati! 7 Aplikasi Android Ini Mengandung Malware Joker
3. Peta Kapanca
Peta Kapanca adalah ritual khusus bagi calon pengantin wanita suku Bima sebelum menikah. Ritual Peta Kapanca dilakukan satu hari sebelum prosesi akad atau pesta pernikahan.
Pada ritual ini, kapanca atau daun pacar yang sudah dihaluskan akan ditempelkan di kedua telapak tangan calon pengantin wanita secara bergilir oleh ibu-ibu pemuka adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Makna filosofis dari tradisi Peta Kapanca ini yaitu, daun pacar yang dilumatkan dan ditempelkan pada kedua telapak tangan sang calon pengantin wanita.