8 Budaya Adat Sumatera Barat, Ada yang Mirip Dengan Karapan Sapi

- 15 November 2021, 14:48 WIB
8 Budaya Adat Sumatera Barat, Ada yang Mirip Dengan Karapan Sapi
8 Budaya Adat Sumatera Barat, Ada yang Mirip Dengan Karapan Sapi /

JURNAL SOREANG - Setiap daerah dan provinsi di Indonesia pasti memiliki ragam adat dan budaya masing-masing, salah satunya Sumatera Barat.

Budaya Sumatera Barat diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang, hingga generasi setelahnya sampai sekarang.

Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut adalah budaya Sumatera Barat.

Baca Juga: Mengenal Asal Usul Suku Minangkabau dan Sejarah Singkatnya

1. Batagak Panghulu

Batagak Panghulu merupakan upacara adat Sumatera Barat, khususnya masyarakat Minangkabau dalam rangka meresmikan seorang datuk menjadi panghulu. Panghulu adalah pemimpin kaum, pembimbing anak-kemenakannya, dan menjadi niniak mamak di nagarinya.

2. Pacu Jawi

Pacu Jawi dalam bahasa Minang berarti “balapan sapi”. Tradisi ini merupakan olahraga tradisional yang biasa diselenggarakan di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Sekilas memang tradisi Pacu Jawi ini mirip dengan Karapan Sapi yang ada di Madura. Namun bedanya,

Karapan Sapi di Madura diselenggarakan di tanah lapang yang kering, sementara Pacu Jawi diadakan di sawah-sawah sehabis panen dan dalam kondisi berlumpur.

Baca Juga: Saat Potter Bandara Internasional Minangkabau Dapat Paket Sembako dari Anggota DPR

3. Tradisi Kerik Gigi

Kerik Gigi merupakan sebuah tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Mentawai, khususnya bagi kaum wanita.

Tradisi ini dilakukan oleh kaum wanita sebagai simbol bahwa dirinya telah cukup dewasa. Bagi masyarakat Mentawai, gigi yang runcing merupakan simbol kecantikan seorang wanita.

4. Batagak Kudo-Kudo

Batagak Kudo-Kudo merupakan salah satu tradisi di masyarakat Minangkabau, terutama di daerah Pariaman, Sumatera Barat.

Baca Juga: Kerajinan Amai Setia Warisan Rohana Kudus, Pahlawan Perempuan Minangkabau

Kalimat batagak kudo-kudo berasal dari bahasa Minang yang berarti “menegakkan kuda-kuda”. Batagak Kudo-Kudo adalah upacara yang menjadi bagian dari proses pendirian sebuah bangunan.

5. Tradisi Mandi Balimau

Balimau adalah tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang dilakukan pada saat menjelang datangnya bulan Ramadhan. Tradisi ini biasa dilakukan oleh sebagian kalangan masyarakat Minangkabau yang berada pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai atau tempat pemandian.

6. Makan Bajamba

Makan Bajamba atau juga disebut Makan Barapak adalah tradisi makan bersama yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau dengan cara duduk bersama di suatu tempat yang telah ditentukan.

Tradisi ini biasa digelar pada perayaan hari-hari besar agama Islam atau berbagai upacara, pesta adat, atau pertemuan penting lainnya.

Baca Juga: Tradisi Khas Sumatera Barat, Nomor 3 Bertujuan Mempererat Silaturahmi

Kegiatan Makan Bajamba biasanya akan dihadiri oleh lebih dari puluhan hingga ribuan orang.

7. Upacara tabuik

Tabuik atau Tabot merupakan salah satu tradisi tahunan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Pariaman, Sumatera Barat.

Perayaan Tabuik merupakan peringatan hari wafatnya seorang cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib, pada tanggal 10 Muharram. Dalam catatan sejarah, Husein beserta keluarganya wafat di hari itu pada peristiwa Karbala.

Baca Juga: Upacara Adat Sumatera Barat yang Unik dan Khas, Nomor 4 Upacara untuk Bayi

8. Upacara Turun Mandi

Turun Mandi adalah upacara yang dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas kelahiran seorang bayi.

Tempat pelaksanaan upacara Turun
Mandi adalah di batang aie (sungai) umum yang biasa digunakan oleh masyarakat sebagai tempat berkumpul.***

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah