Tradisi Suku Madura yang Masih Dilestarikan, Nomor 2 Jadi Ajang Para Nelayan

- 9 November 2021, 22:04 WIB
Tradisi Suku Madura yang Masih Dilestarikan, Nomor 2 Jadi Ajang Para Nelayan
Tradisi Suku Madura yang Masih Dilestarikan, Nomor 2 Jadi Ajang Para Nelayan /

JURNAL SOREANG - Suku Madura merupakan suku yang berada di wilayah Madura, Jawa Timur dan masih ada hingga saat ini. Suku ini memiliki berbagai macam tradisi unik yang keberadaanya masih lestari.

Tradisi unik seringkali menjadi daya tarik wisatawan saat berkunjung ke Madura.

Tradisi ini merupakan warisan para pendahulu dari Suku Madura. Selain itu, tradisi Suku Madura sudah melekat di kehidupan masyarakat Madura seakan tidak dapat dipisahkan.

Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut adalah kebudayaan suku Madura.

Baca Juga: Kebudayaan Suku Madura, Salah Satunya Memiliki Pakaian yang Menjadi Ciri Khasnya

1. Toktok, Aduan Sapi Ala Masalembu

Tradisi Toktok adalah kompetisi aduan sapi yang saling seruduk antara dua sapi yang berhadapan. Sapi yang diadu biasanya adalah sapi jantan. Kedua sapi akan beradu kekuatan hingga salah satu sapi kalah, menyerah, dan bahkan lari dari hadapan lawannya.

2. Upacara Rokat atau Petik Laut

Tradisi Rokat atau petik laut juga sering disebut dengan Rokat Tase. Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur atas karunia serta nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Selain itu, tradisi ini juga dipercaya dapat memberikan keselamatan serta kelancaran rezeki.

Tradisi Rokat, biasanya dimulai dengan acara pembacaan istighosah dan tahlil bersama masyarakat yang dipimpin oleh pemuka agama setempat.

Baca Juga: Ternyata Selain Karapan Sapi Tradisi Suku Madura, Ada juga Toktok Sapi, Apakah Itu?

Setelah itu, masyarakat menghanyutkan sesaji ke laut sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Upacara Nadar

Tradisi adat Nadar alias Nyadar merupakan upacara adat yang digelar tiga kali dalam setiap tahun oleh warga Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Madura. Tradisi ini berlangsung meriah dan menyimpan banyak cerita leluhur warga setempat.

Upacara ini biasanya dilaksanakan pada pukul 4 sore. Masyarakat setempat datang berduyun-duyun menuju makam di mana leluhurnya dikuburkan dengan membawa perlengkapan upacara.

Upacara ini diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari upacara tabur bunga di makam leluhur hingga pembacaan doa yang dipimpin oleh pemuka adat.

Baca Juga: Suku Samin, Suku yang Masih Menjaga Kebudayaannya Sampai Saat Ini, Simak Asal Mulanya

4. Ritual Ojung

Ritual Ojung merupakan sejenis permainan yang melibatkan dua orang laki-laki untuk beradu fisik dengan dilengkapi media rotan yang panjangnya sekitar 1 meter sebagai alat memukul.

Ritual ini biasanya diselenggarakan untuk memohon hujan dan agar terhindar dari malapetaka akibat kekeringan musim kemarau.

Ritual Ojung biasanya diiringi dengan musik yang terdiri dari 3 buah dung-dung (akar pohon siwalan) yang dilubangi di tengahnya sehingga bunyinya seperti bas, dan kerca. Iringan musik ini jarang dijumpai di daerah lain.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah