Network
JURNAL SOREANG - Kakek Caslam, 65 tahun, yang dipukuli massa di Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat karena dituduh mencuri, kini kondisinya membaik.
"Saya sudah sembuh. Saya tidak mau memperpanjang masalah ini, saya takut dosa. Yang penting, saya selamat, (saya) tidak diberi uang (untuk pengobatan) pun tidak apa-apa," ucap kakek Caslam di kanal YouTube Pratiwi Noviyanthi, Kamis, 28 Oktober 2021.
Mengenai kronologi kejadian, kakek Caslam yang sehari-hari ia berprofesi sebagai pemulung menuturkan pada saat kejadian ia menemukan dompet di jalan.
Namun, Caslam melihat tidak ada seorang pun di tempat tersebut. Selanjutnya, Caslam mengambil dompet tersebut.
"Karena kalau tidak diambil saya, pasti akan diambil oleh orang lain," ucapnya memberi alasan.
Tidak lama kemudian, ada orang yang bertanya kepada kakek Caslam apakah menemukan dompet. Tentu saja dijawab, iya.
Lalu, kakek Caslam pun memberikan dompet tersebut kepada pemiliknya. Si pemilik mengaku seluruh barang yang ada di dompet, termasuk uang, tidak ada yang hilang.
Baca Juga: Uniknya Aturan Hari Jumat di Brunei Darussalam, Apa Itu? Simak Penjelasannya
Artinya, Caslam tidak mengambil apapun dari dalam dompet tersebut. Namun, massa menganggap Caslam telah mencuri dompet tersebut.
"Di kebon awi (kebun bambu) saya ditendang, lalu di balai desa, saya dipukuli beramai-ramai. Sampai-sampai penglihatan saya gelap," jelasnya.
"Saya tidak mau memperpanjang masalah ini, saya takut dosa. Yang penting, saya selamat," tegas kakek Caslam.
Sebelumnya, video kekerasan terhadap kakek Caslam viral di Instagram. Dalam video yang diunggah akun @erwinmoron_official, terlihat seorang kakek dipukul oleh sejumlah orang. Bahkan, kakek Caslam sampai terjungkal dari kursinya.
Baca Juga: Mencengangkan! 2 Fakta Terjadi di India, Mustahil Terjadi di Brunei Darussalam
"Open donasi. Urgent! Sebuah kejadian yang menurut saya harus didampingi keadilan dan kemanusiaannya," tulis akun @erwinmoron_official dalam keterangan unggahannya.
"Menurut info kronologinya: seorang kakek pemulung kena fitnah warga/salah sasaran. Akhirnya warga main hakim sendiri. (Ceritanya kalau ditulis akan panjang)," demikian penjelasan pemilik akun.
"Lokasi: Majalengka (Jawa Barat)," lanjut keterangan itu.***
