Prihatin, Saung Angklung Udjo Akan Jual Tanah agar Bisa Bertahan

- 20 September 2021, 17:15 WIB
SEJUMLAH tamu pemerintah sedang memainkan angklung di Saung Udjo yang kini terancam bangkrut dan akan menjual tanah agar bisa bertahan.
SEJUMLAH tamu pemerintah sedang memainkan angklung di Saung Udjo yang kini terancam bangkrut dan akan menjual tanah agar bisa bertahan. /Angklung-udjo.co.id/

JURNAL SOREANG - Sejak Maret 2020 atau pandemi Covid-19 melanda Indonesia, sudah tidak ada lagi kunjungan wisatawan ke Saung Angklung Udjo di Padasuka, Kota Bandung, Jawa Barat.

Imbasnya, saung angklung yang didirikan pada tahun 1965 itu tidak memperoleh pemasukkan selama hampir 1,5 tahun.

Agar tetap bisa bertahan, manajemen Saung Angklung Udjo merumahkan 80 persen karyawan tetapnya yang berjumlah 120 orang.

Kemudian, untuk menambah pemasukkan, manajemen menjual beberapa peralatan pertunjukan angklung dan mengontrakkan sebagian lahan ke pihak lain.

Baca Juga: Terdampak Pandemi Covid 19, Saung Angklung Udjo akan Tutup Permanen?

Namun, berbagai upaya tersebut masih belum cukup untuk mempertahankan keberadaan Saung Angklung Udjo.

"Untuk itu, kami sudah berencana menjual lahan seluas 2.200 meter persegi di sekitar Saung Angklung Udjo," kata Sam Udjo dikutip dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, Senin, 20 September 2021.

Menurutnya, lahan tersebut dibeli dengan harga Rp12 miliar. Kini, akan dijual dengan harga Rp16 miliar.

Baca Juga: Angklung Harus Diselamatkan, dari Bahan Bambu sampai Nasib Saung Angklung Udjo

Melihat kesulitan yang dihadapi Saung Angklung Udjo, Helmy Yahya pun berencana menggelar lelang pada 16 November 2021.

Di hari tersebut, 16 November, bertepatan dengan hari pengakuan angklung sebagai intangible cultural heritage atau warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

Mengenai barang yang akan dilelang, Helmy Yahya meminta para nitizen dan seluruh masyarakat Indonesia memantau terus media sosial miliknya.

Baca Juga: Saung Angklung Udjo Terancam Bangkrut dan Tutup, Ini Reaksi Melly Goeslaw dan Armand Maulana

Akan tetapi, Sam Udjo menegaskan karena barang-barang yang ada di Saung Angklung Udjo hampir habis dijual. Yang tersisa tinggal barang-barang yang tida layak.

"Untuk itu, saya menyarankan lelang by order. Artinya, kami masih banyak memiliki barang baku. Nanti kami membuat barang yang diinginkan peserta lelang," ucap Sam Udjo.

"Intinya, kami tidak ingin sekedar meminta bantuan. Kami ingin memberi sesuatu," tegasnya.

Sebelum pandemi Covid-19, Saung Angklung Udjo dikunjungi wisatawan tak kurang dari 300 orang per hari.

Baca Juga: Saung Angklung Udjo Terancam Bangkrut dan Tutup, Ini Reaksi Melly Goeslaw dan Armand Maulana

Bahkan, saking banyaknya wisatawan, manajemen membagi jadwal pertunjukan sebanyak tiga kali sesi dalam sehari, yakni jam 10.00, 13.00, dan 15.30.

"Pendapatan kami waktu itu bisa mencapai Rp300 juta hingga Rp400 juta per bulan. Namun, setelah pandemi Covid-19 turun sangat drastis," tutur Sam Udjo.

Saking turunnya pendapatan, Saung Angklung Udjo tidak mampu membayar cicilan ke bank sebesar Rp200 juta per bulan.

Baca Juga: Serba-serbi Wisata Edukasi Saung Angklung Udjo Bandung

"Untuk menutup utang ke bank tersebut kami menjual tanah seluas 2.200 meter dengan harga Rp16 miliar," jelas Sam Udjo.***

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube Helmy Yahya Bicara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah