JURNAL SOREANG - Menolak lupa! Pada awal september lalu sempat viral berita sekelompok seniman jalanan (Street Art) yang membuat mural dengan tulisan 'Tuhan Aku Lapar!!'.
Hingga kini masih ada pembahasan karena masih menjadi jadi pertanyaan apa yang membuat Pemerintah begitu risih dengan adanya mural.
Apakah benar mereka yang duduk di kursi sebagai wakil rakyat begitu ketakutan dengan adanya mural? Atau mereka sensitif dengan kejujuran suara rakyat?.
Baca Juga: Nadiem Makarim Lantik 7 Pejabat Tinggi Madya dan 2 Pemimpin Perguruan Tinggi, Ini Nama-Namanya
Terlebih yang menjadi hal ini semakin tidak masuk akal adalah sang pembuat mural malah di introgasi oleh aparat dan disuruh minta maaf.
Cukup irasional memang, dan hal ini perlu dibedah lebih mendalam lagi, kita duduk bersama berbicara tentang esensi seni dan aturan yang boleh dan tidak boleh menggunakan ruang publik sebagai sarana para Street Art menuangkan hasil pikiran kreatif mereka dalam sebuah karya unik yang membuat kita berdecak kagum.
Namun sayang demokrasi saat ini semakin terbatas sepertinya, banyak orang-orang dipaksa untuk bungkam.
Baca Juga: Mantul, Pameran Wayang Jawa Indonesia Digelar Sebulan Penuh di Prancis, Kolektor Punya 250 Wayang
Dilansir dari Channel Youtube Narasi episode "Pembuat Mural 'Tuhan Aku Lapar!!' Kami Disuruh Minta Maaf" berikut penjelasannya.