Ia merasa prihatin atas Alutsista milik TNI dan Bakamla sekarang ini yang diragukan kemampuannya untuk menjaga batas teritori negara tercinta.
"Bakamla dan TNI AL, deteksi seaglider saja belum mampu. Bahkan, berikan perlawanan jika ada negara tetangga kita yang masuk ke wilayah kita, ini belum mampu. Dengan adanya revisi UU Landas Kontinen nanti, tentu perairan wilayah kita akan diperluas," tegas politisi Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu.
Diketahui, menurut laporan dari Sekretaris Utama Bakamla RI, Laksda S. Irawan, ribuan kapal yang berasal dari Tiongkok dan Vietnam yang masuk wilayah Indonesia tersebut tidak terdeteksi radar, hanya terlihat dengan pantauan mata (patroli).
Irawan menyebut, Bakamla hanya memiliki 10 kapal. Untuk kebutuhan pemantauan udara sendiri, Bakamla RI meminjam atau menyewa ke TNI AL.***