Soroti Mahasiswa UNS Ditangkap karena Poster, Gus Umar: Kebebasan Berpendapat di Negeri Ini Sakit

- 14 September 2021, 13:23 WIB
Tokoh NU Gus Umar soroti mahasiswa UNS ditangkap karena poster untuk Jokowi.
Tokoh NU Gus Umar soroti mahasiswa UNS ditangkap karena poster untuk Jokowi. /Fajar Fari Fauzan /Instagram.com/@umar_hasibuan70

JURNAL SOREANG - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau Gus Umar menyesalkan ada mahasiswa UNS ditangkap karena bentangkan poster ke Presiden Jokowi.

Dalam pandangan Gus Umar, sikap represif dengan menangkap mahasiswa UNS usai membuat poster untuk Jokowi menandakan ada masalah dalam kebebasan berpendapat.

“Kebebasan berpendapat di negara ini sedang sakit,” kata Gus Umar melalui akun Twitter-nya @UmarChelsea_ dikutip Jurnal Soreang Selasa, 14 September 2021.

Baca Juga: Geger Kekayaan Pejabat Naik di Masa Covid-19, Gus Umar: Ironi Indonesia, Tega

Dalam cuitannya yang lain, Tokoh NU itu juga menyentil mantan Ketua BEM Faldo Maldini yang kini menjabat Staf Ahli Mensesneg yang membela aparat menangkap mahasiswa.

“Dulu saat jadi mahasisa lu (Faldo Maldini) pernah demo juga kan lawan aparat. Sialnya sekarang jadi pejabat dia malah salahkan mahasiswa. Segitu banget hidupmu Faldo,” kata Gus Umar menegaskan.

Seperti diketahui, kejadian penangkapan karena mengkritik Jokowi menggunakan poster sempat pula terjadi beberapa waktu lalu. Saat itu, seorang warga Blitar ditangkap aparat.

Sebagai informasi, mahasiswa UNS ditangkap oleh aparat usai membentangkan poster saat Jokowi berkunjung ke Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Senin 13 September 2021.

Baca Juga: Bandingkan Haters Anies Baswedan dan Jokowi, Gus Umar: yang Paling Mengerikan Siapa?

Poster yang dibuat mahasiswa UNS dari karton itu berisi kritikan dan harapan kepada Jokowi. Di antaranya soal pembenahan KPK dan pengusutan pelanggaran HAM.

“Pak tolong benahi KPK,” begitu bunyi salah satu poster yang dibentangkan mahasiswa UNS kepada rombongan Jokowi di depan kampus UNS, Jalan Ir Sutami, sebelum ditangkap.

Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS melalui akun Instagram resminya sempat menyampaikan terkait peristiwa penangkapan mahasiswa oleh aparat.

“Pada hari Senin, 13 September 2021 Presiden dan Wakil Presiden BEM se-UNS menyuarakan aspirasi melalui pembentangan poster,” tulis akun @bemuns di awal pernyataannya.

Baca Juga: Dana Renovasi Ruang Kerja Nadiem Makarim Capai Rp5 Miliar? Gus Umar: Gak Punya Nurani

“Aspirasi ditujukkan kepada Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan kegiatan di Auditorium FK UNS,” sambung BEM UNS.

“Dalam peristiwa tersebut setidaknya ada 10 mahasiswa yang ditangkap oleh aparat, berikut kronologinya,” cuit BEM UNS.

Kronologi 3 mahasiswa yang dibawa oleh aparat diawali oleh mahasiswa bernama Daffa yang membentangkan poster.

Pada pukul 10.59 WIB, Daffa membentangkan poster di halte UNS lalu pada pukul 11.13 WIB Daffa dibawa oleh aparat dengan mobil berwarna hitam.

Baca Juga: Gus Umar: Pihak yang Dorong Jokowi 3 Periode Mereka Menikmati Kekuasaan

Kemudian, 2 orang mahasiswa bernama Khanif dan Tekwo menghampiri Daffa lalu mereka berdua dibawa pula ke dalam mobil.

Selanjutnya, kronologi 4 mahasiswa yang dibawa oleh aparat bernama Afif dan Prama tas mereka digeledah oleh aparat.

Kemudian, diikuti oleh mahasiswa bernama Tema dan Ammar yang motornya diberhentikan serta digeledah oleh aparat.

Keempat mahasiswa tersebut dibawa oleh aparat dengan mobil berwarna putih.

Baca Juga: Pesan Gus Umar untuk Coki Pardede: Jangan Olok-olok Agama yang Bukan Agamamu

Selain itu ada 3 mahasiswa lainnya bernama Mishbakh, Wicak, dan Raden yang ingin menyuarakan aspirasinya lalu mereka bertiga juga turut dibawa oleh aparat.***

Editor: Rustandi

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x