Dari kapasitas 1700 megawatt tersebut, tambah Nanang, pemerintah telah mengonversi dari solar menjadi gas sebesar 274 megawatt di lima lokasi pada 2020, dan sisanya akan diselesaikan tahun ini.
"Program konservasi bahan bakar pembangkit listrik tersebut diharapkan bisa mengurangi emisi karbon sebanyak 1,4 juta ton, mengurangi impor minyak, dan meningkatkan konsumsi gas bumi di dalam negeri," tutur Nanang.
Baca Juga: Simak! Cara Dapatkan Obat Gratis untuk Pasien Covid-19 yang Dibagikan Pemerintah
Tingginya potensi sumber energi gas bumi dinilai bisa menjadi tulang punggung Pertamina dalam proses transisi energi dan penurunan emisi sektor energi dibanding energi lain seperti batu bara dan minyak bumi.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat beberapa proyek besar gas alam yang telah didirikan di Indonesia, antara lain Blok A Aceh, East Natuna, Jambaran Tiung Biru (JTB), IDD, Merakes, Tangguh Train 3, Asap-Kido-Merah, dan Abadi.
Beberapa gas alam yang dapat ditemukan di Indonesia, antara lain liquefied natural gas (LNG), liquefied petroleum gas (LPG), dan compressed natural gas (CNG). ***