Sumenep Dorong Inflasi Provinsi Jawa Timur, Kota Madiun Jadi Terendah, Berikut Rinciannya

- 3 Juni 2021, 20:11 WIB
Gubernur Khofifah bersama Ridwan Kamil lakukan kunjungan ke Masjid Islamic Center Jawa Timur.
Gubernur Khofifah bersama Ridwan Kamil lakukan kunjungan ke Masjid Islamic Center Jawa Timur. /Instagram @khofifah.ip/

JURNAL SOREANG – Sejak bulan Mei 2021 lalu, Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengalami inflasi 0,27 persen.

Hal tersebut, diakibatkan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim.

"Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,22 persen," kata Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan saat menggelar konferensi pers virtual dikutip dari ANTARA, Kamis 3 Juni 2021.

Baca Juga: Ormas Islam dan KBIHU Sambut Baik Penundaan Haji 2021, Persiapan Sudah Mepet

Dadang Hardiwan menuturkan dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur, menurutnya secara keseluruhan mengalami inflasi dan yang tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,41 persen, dan untuk terendah terjadi di Kota Madiun 0,05 persen.

Pengertian Inflasi ialah kondisi naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara berkesinambungan.

Dilansir dari bps.go.id dijelaskan bahwa jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan.

Dengan adanya kenaikan harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai mata uang.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Angkat Bicara Soal Perselingkuhan Vicky Prasetyo

Maka inflasi dapat diartikan juga sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah