AL Malaysia juga turut membantu dalam pencarian Kapal Selam KRI Nanggara 402 ini.
Diperkirakan bantuan dari Malaysia, Singapura, dan Australia ini diperkirakan paling cepat tiba pada Sabtu, 23 April 2021 mendatang.
“Belum ada (yang tiba). Paling cepat dari Singapura, Malaysia dan KRI Rigel, paling cepat Sabtu malam tiba,” ujar Kadispen AL Kolonel Laut (S) Julius Widjojono dikutip Gala Jabar pada Kamis, 22 April 2021.
Dugaan sementara dari pihak terkait adalah kemungkinan saat menyelam statis terjadi black out sehingga menyebabkan kapal tidak terkendali dan tidak dapat dilaksanakan prosedur kedaruratan.
Baca Juga: Residivis Pelaku Curat Di Kawasan Proyek KCIC di Cileunyi Bandung Diringkus, Polisi Amankan 9 Laptop
Menurut penelusuran di lapangan bahwa telah terjadi tumpahan minyak di sekitar area tenggelamnya KRI MGL 402, kemungkinan terjadi kerusakan tangki BBM (retak) karena tekanan air laut atau pemberian sinyal posisi dari KRI NGL-402.
Kapal Selam KRI Nanggala 402 sendiri merupakan kapal yang dibangun tahun 1977 di Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) Jerman dan resmi masuk ke jajaran TNI AL sejak tahun 1981.
Diketahui bahwa Komandan KRI Nanggala 402 adalah Letkol Laut Heri Octavian yang telah menjabat selama setahun terakhir.***