Tingkatkan Kompetensi Kepemimpinan, Ini yang Dilakukan Pusdiklat Kemendikbud

- 26 Maret 2021, 16:00 WIB
Suasana pelatihan kepemimpinan tingkat II di Kemendikbud yang memakai protokol kesehatan
Suasana pelatihan kepemimpinan tingkat II di Kemendikbud yang memakai protokol kesehatan /HUMAS Kemendikbud/

JURNAL SOREANG- Untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan strategis pejabat eselon II di lingkungan Kemendikbud,  Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan 6 tahun 2021. 

Pelatihan yang mengangkat tema “Membangun Kepemimpinan Strategis untuk Mewujudkan Layanan Pendidikan yang Unggul” ini, diselenggarakan agar SDM Kemendikbud lebih menguasai kompetensi kepemimpinan strategis.

“Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah membekali para pejabat pimpinan tinggi pratama dengan kompetensi Kepemimpinan Strategis. Pemimpin yang mampu memberikan arah dan inspirasi yang diperlukan dalam melaksanakan visi, misi organisasi, dan strategi untuk mencapai tujuan organisasi,” jelas Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim, dalam pernyataannya, baru-baru ini.

Penyelenggaraan PKN Tingkat II bertujuan untuk mengembangkan kompetensi peserta dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial JPT Pratama. Kompetensi yang dikembangkan dalam PKN Tingkat II merupakan kompetensi kepemimpinan strategis, yaitu kompetensi manajerial peserta untuk menjamin akuntabilitas jabatan.

Mendikbud mengungkapkan,  Indonesia sedang menghadapi tantangan Global Megatrends. Di mana, terjadi perubahan besar pada bidang ekonomi, sosial, politik, geostrategi dan teknologi yang akan berdampak terhadap kebutuhan dan struktur pasar energi global.

Baca Juga: Usulan Formasi ASN PPPK Baru 50 Persen, Daerah Khawatir Bebani APBD, Ini Jawaban Mendikbud

Baca Juga: Mendikbud: Frase Agama Tidak Dihilangkan, Peta Jalan Pendidikan Baru Prakonsep

"Indonesia harus menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi setiap perubahan, konvergensi teknologi, dan disrupsi digital yang dapat mengimbas pada banyak aspek kehidupan," katanya.

Oleh karena itu, Mendikbud berpesan agar para pemimpin strategis mampu mengantisipasi perubahan di lingkungan eksternal organisasi dan dapat mempengaruhi kinerja organisasinya dengan baik.

"Para pemimpin harus mampu bersaing dan membangun kompetensi, mengevaluasi implementasi dan membuat penyesuaian secara strategis, dan menjadi komunikator yang efektif. Pemimpin nuug membangun tim kerja yang efektif, efisien, dan memotivasi, agar mampu menentukan tujuan prioritas yang tepat," ujarnya.

Baca Juga: Ini Tiga 'Dosa Besar' Dunia Pendidikan Menurut Mendikbud Nadiem Makarim

Baca Juga: Di Depan Mendikbud Nadiem, DPR Desak Penyelesaian Masalah Guru Honorer

Sebagai aparatur pemerintah dituntut untuk terus menerus meningkatkan kapasitas dan kompetensi serta memperbaiki dan menyederhanakan proses bisnis pemerintahan.

"Sehingga sebagai sosok pelayan masyarakat, pemerintah lebih gesit dan lentur dalam menghadapi perubahan-perubahan yang begitu cepat,” lanjutnya.

Pada bagian lain, Sekretaris Jendral Kemendikbud, Ainun Na’im menjelaskan mengenai Lokus Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) dan Visitasi Agenda Pembelajaran bagi peserta Pelatihan PKN Tingkat II. Negara yang dikunjungi untuk Lokus Visitasi Kepemimpinan Nasional, yaitu negara Tiongkok dan India.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah