Demam Catur di Indonesia, Bagaimana Hukumnya? Simak Penjelasan Ulama

- 26 Maret 2021, 06:43 WIB
Usai Pertandingan Dewa Kipas membuat pengakuan akan kehebatan Irene Sukandar. Catur kembali naik daun akibat pertandingan ini, tapi bagaimana hukum main catur?
Usai Pertandingan Dewa Kipas membuat pengakuan akan kehebatan Irene Sukandar. Catur kembali naik daun akibat pertandingan ini, tapi bagaimana hukum main catur? /Youtube / Deddy Corbuzier

JURNAL SOREANG – Belum lama ini, Indonesia mendadak sedang dilanda demam catur, disebabkan fenomena pertandingan Dewa Kipas di podcast Deddy Corbuzier. Lantas dalam Islam, bagaimana hukum seseorang bermain catur menurut ulama?

Menurut ulama kondang Ustad Adi Hidayat, bermain catur dalam islam hukumnya boleh-boleh saja. Namun, hukum tersebut bisa berubah menjadi haram (dilarang) jika permainan catur sudah masuk ke hal-hal tertentu.

“Hukum catur itu menjadi mutlak haram dalam Islam, kalau sampai melahirkan perdebatan, perselisihan, apalagi saling mencela atau bahkan menjadi sarana judi,” ucap Ustadz Adi Hidayat, sebagaimana dikutip JurnalSoreang.pikiran-rakyat.com dari kanal Youtube Adi Hidayat Official.

Adi Hidayat melanjutkan, ada beberapa sahabat dan ulama terdahulu yang mengharamkan bermain catur. Diantaranya Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, Said bin Jubair, ulama Hanafiyah, juga sebagian Syafiiyah.

“Kalau sifat caturnya seperti itu, banyak berdebat, berselisih, mengolok-olok. Apalagi misalnya ada pertandingan online, terus netizen saling caci maki. Nah itu berpotensi menjadi haram hukumnya,” tutur Adi Hidayat.

Baca Juga: Waduh, Gotham Chess Sebut Dewa Kipas Pemain Amatir, Kalah dari GM Irene dalam Partai Catur Senilai Rp3O0 Juta

Baca Juga: Kalah Telak dari GM Irene, Padahal Dewa Kipas Sering Menang Melawan Atlet Master Catur Nasional

Ulama kelahiran Banten, 11 September 1984 ini kemudian menambahkan,  menjadi makruh hukumnya bila menghabiskan waktu berjam-jam dengan bermain catur.

“Kecuali misalnya, jika sebab-sebab tersebut hilang. Misalnya, untuk melatih kematangan kita berpikir, melatih kecepatan kita dalam merencanakan strategi, nah itu ada ulama yang membolehkan. Jadi sebab-sebab yang tadi bisa hilang,” ucap Adi Hidayat.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah