Dampak Buruk Masa Jabatan Presiden 3 Periode, Bivitri Susanti: Rentan Penyelewengam Kekuasaan

- 20 Maret 2021, 20:37 WIB
Presiden Joko Widodo menegaskan dirinya tidak ada niat menjadi presiden 3 periode.
Presiden Joko Widodo menegaskan dirinya tidak ada niat menjadi presiden 3 periode. /Twitter/@setkabgoid

"Jadi wajar kalau muncul kecurigaan pembahasan PPHN itu dijadikan semacam kuda troya untuk menutupi rencana sebenarnya," sambungnya.

Baca Juga: Datangi Kantor Polisi, Pentolan KKB di Kepulauan Yapen Noak Orarei Kembali ke NKRI

Baca Juga: Persib Menang di Laga Uji Coba, Bobotoh Keluhkan Lapangan GBLA: Ini Rumput atau Sawah?

Bivitri Susanti menyebut ada dua dampak negatif apabila masa jabatan presiden berjalan 3 periode. Yang pertama adalah rentan penyelewengan kekuasaan.

"Pertama, kekuasaan rentan penyelewengan. Kalau seseorang, atau kelompok, kita jangan hanya bayangkan Jokowi, tapi juga orang-orang di sekitarnya akan muncul penyalahgunaan kekuasaan, 15 tahun itu waktu yang sangat lama untuk sebuah pemerintahan," jelasnya.

Dampak negatif yang kedua menurut Bivitri Susanti adalah menghambat kesempatan untuk generasi muda memimpin bangsa.

"Kedua, menghambat regenerasi kepemimpinan. kita tentu butuh gagasan dan terobosan baru dari pemimpin baru. Kalau ditambah 15 tahun, antriannya lebih lama," sambung Bivitri Susanti.

"Padahal banyak sekali calon-calon pemimpin yang potensial. Jadi bangsa kita akan rugi karena kita akan dipimpin orang-orang lama terus," pungkas Bivitri Susanti, terkait dampak buruk penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.***

Disclaimer : artikel ini sudah pernah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul "Pakar Hukum Tata Negara Ungkap 2 Dampak Negatif Jika Masa Jabatan Presiden 3 Periode".***

Halaman:

Editor: Handri

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah