JURNAL SOREANG- Meski pandemi Covid-19 sudah melanda Indonesia hampir setahun, namun survei yang dilakukan Parameter Politik Indonesia menemukan masih cukup banyak orang yang menganggap COVID-19 adalah konspirasi dan hasil rekayasa manusia.
Ini menjadi pekerjaan berat aparat pemerintah, alim ulama, tokoh masyarakat dan lain-lain untuk memberikan pemahaman yang benar soal Covid ini.
"Setelah hampir satu tahun Covid-19 masuk Indonesia, ternyata masih cukup banyak orang yang menganggap Covid-19 adalah konspirasi (20,3 persen) dan merupakan hasil rekayasa manusia (28,7 persen)," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno seperti dikutip ANTARA, Senin 22 Februari 2021.
Dia menyarankan agar sosialisasi maupun edukasi terhadap masyarakat terkait Covid-19 masih penting untuk terus digencarkan.
"Survei tersebut menanyakan kepada responden apakah Covid-19 nyata atau rekayasa (konspirasi) yang dibuat untuk tujuan tertentu," katanya.
Hasilnya, menurut dia, sebanyak 56,7 persen menilai Covid-19 adalah nyata, sejumlah 20,3 persen menganggap virus tersebut merupakan konspirasi, dan 23 persen tidak menjawab.
"Survei tersebut juga menanyakan kepada responden apakah Covid-19 terbentuk secara alami atau rekayasa buatan manusia untuk tujuan tertentu," katanya.