Airlangga Hartarto, Donor Plasma Konvalesen Bagian dari 3T

Sam
- 19 Januari 2021, 17:26 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp. /SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO

Ia mengatakan, tanpa status sehat dari dokter, calon pendonor tak bisa menyumbangkan plasma darahnya.

"Ini adalah ungkapan rasa syukur saya, karena termasuk orang-orang yang mampu bertahan dari serangan Covid-19. Dengan mendonorkan plasma konvalesen, saya berharap bisa menolong pasien COVID lainnya untuk segera sembuh," katanya.

Baca Juga: Ali Topan kini Tiada, Yati Octavia Tuturkan Belasungkawa

Ia juga berharap gerakan donor plasma ini diikuti penyintas COVID-19 lainnya di seluruh Indonesia. Gerakan donor plasma konvalesen menjadi upaya lain untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang sudah menerjang Indonesia hampir setahun.

"Kapan lagi kita bersyukur dan menyelamatkan sesama jiwa manusia. Gerakan donor plasma darah ini sebagai bagian dari bersyukur sekaligus menyelamatkan jiwa," kata Menko Perekonomian itu.

Selain gerakan donor plasma, lanjut dia, pemerintah sudah menggulirkan program vaksinasi dan seruan untuk disiplin protokol kesehatan melalui 4M yakni Memakai masker, Manjaga jarak, Mencuci tangan dengan sabun serta Menghindari kerumunan.

Baca Juga: Jelang Hari Pers Nasional 2021, Ini Kegiatan yang Akan Digelar PWI Kabupaten Bandung

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, hingga Senin 18 Januari 2021, sudah ada 745.935 pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Di sisi lain, jumlah kasus aktif di Indonesia per Senin (18/1) sebanyak 144.798.

"Kalau 10 persen dari penyintas ikut menyumbang plasma, bisa menyelamatkan 70 ribu jiwa," kata Airlangga.

Ia menambahkan, target PMI 5000 plasma perbulan atau 60 ribu per tahun, dan saat ini satu plasma dari penyintas COVID sudah ditunggu 80 pasien yang sedang dalam perawatan.

Halaman:

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah