"Stadion di Mamuju dan Majene untuk menempatkan sementara pengungsi. Mereka juga harus diawasi agar mengantisipasi kondisi yang saat ini belum stabil, karena masih terasa gempa susulan dan ada kemungkinan potensi tsunami," tuturnya.
Tidak hanya itu, imbauan yang dikeluarkan Pemprov Sulbar serta arahan dari gubernur, kepada masyarakat yang mengungsi mencari tempat yang aman dan jauh dari potensi kerusakan yang ditimbulkan hingga mengakibatkan korban jiwa.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Siapkan Aplikasi Primary Care Vaksinasi, Warga Diimbau Ikut Divaksinasi
"Kami atas nama Pemprov Sulbar,dan atas arahan gubernur dan wakil gubernur, sekda mengimbau masyarakat, kalau mengungsi cari tempat yang aman, jangan sampai mengungsi ke gunung, lantas gunung itu longsor," akunya.
Menyinggung jumlah pengungsi sampai saat ini dan lokasi pengungsian, ia menyebut sedang dilakukan pendataan dan belum diketahui secara pasti.
"Belum ada laporan pasti, tapi sedang didata. Kami masih menunggu laporan resmi dan terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Mamuju dan Majene, serta kabupaten lain yang terdampak, " jelasnya.
Baca Juga: BPBD Sulbar Catat Sedikitnya 27 Orang Meninggal Akibat Gempa Magnitudo 6,2 di Majene dan Mamuju Baca Juga: BPBD Sulbar Catat Sedikitnya 27 Orang Meninggal Akibat Gempa Magnitudo 6,2 di Majene dan Mamuju
Untuk kondisi kekinian, kata dia, selain aliran listrik padam, jaringan telekomunikasi juga ikut terputus, sehingga menghambat koordinasi penanganan bencana.
Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN serta provider penyedia layanan komunikasi segara memperbaiki jaringan tersebut.
"Listrik belum menyala dan komunikasi terputus, padahal ini sangat penting dalam memproses segala sesuatunya. Sekarang ini dilakukan evakuasi korban. Data-data yang diberikan masih data awal, sementara melakukan pencarian data. Kabupaten Mamuju dan Majene terparah," pungkasnya.***