Begini Profile dan Sejarah Pesawat Boeing 737-500 Milik Sriwijaya Air

Sam
- 9 Januari 2021, 20:57 WIB
Dokumentasi Pesawat Sriwijaya Air. Pesawat rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 CGK - PNK dikabarkan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB. /Antara/Rezky Purwono
Dokumentasi Pesawat Sriwijaya Air. Pesawat rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 CGK - PNK dikabarkan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB. /Antara/Rezky Purwono /

JURNAL SOREANG - Diketahui, Maskapai penerbangan Sriwijaya Air dengan pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki. Hingga saat ini, proses pencarian serta evakuasi kapal yang diduga jatuh tersebut tengah dilakukan tim Badan SAR Nasional (Basarnas) yang melibatkan berbagai pihak terkait.

Namun, tahukah anda bagaimana sejarah dan profile pesawat Boeing 737-500 tersebut? Berikut ulasan ringkas terkait sejarah pesawat dan profil pesawat Pesawat Sriwijaya Air SJ182/SJY 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak tersebut.

Profile Pesawat

Dikutip dari situs resminya, Sriwijaya Air berdiri pada 10 November 2003 lalu. Didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andry Halim, dengan melibatkan beberapa tenaga ahli penerbangan diantaranya Kapten Supardi, Kapten Kusnadi, Adil W. Harwick L, Gabriella, Suwarsono dan Joko Widodo.

Baca Juga: Sriwijaya Air Diduga Jatuh di Perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sebelumnya Hilang Kontak

Pada awal bisnisnya, Sriwijaya Air hanya memiliki satu pesawat yakni Boeing 737-200, dengan penerbangan perdananya adalah rute Jakarta-Pangkal Pinang PP, Jakarta-Palembang PP, Jakarta-Jambi PP, dan Jakarta-Pontianak PP.

Dalam perjalanannya, setelah mendapat respos positif dengan mampu melakukan penerbangan lebih dari 950 ribu penumpang setiap bulannya, Sriwijaya Air kini memiliki 43 pesawat Boeing dan melayani total 53 rute termasuk rute internasional di 3 negara seperti salah satunya rute Medan-Penang (Malaysia).

Selain itu, Sriwijaya Air mampu melebarkan sayapnya dengan membuka layanan pengiriman barang secara nasional dan regional.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Masyarakat Harus Siap Divaksinasi Covid-19 dan Tetap Disiplin Protokol Kesehatan

Sedangkan, terkait pemeliharaan pesawat atau armada, Sriwijaya Air bekerja sama dengan Garuda Maintenance Facility (GMF).

Sejarah Pesawat

Diketahui, salah satu pesawat yang dimiliki Sriwijaya Air yang hilang kontak, merupakan pesawat dengan varian Boeing 737-524 sekaligus generasi kedua dari Boeing 737-100/-200 dan termasuk keluarga Boeing 738 Classic yang diproduksi Boeing Commercial Airplanes, Amerika.

Menurut FlightRadar 24, pesawat Sriwijaya Air ini penerbangan perdananya dilakukan pada bulan Mei 1994 atau berusia 26 tahun masa penerbangannya.

Baca Juga: Survei Membuktikan Nilai Ujian Akhir Matematika Siswa Jabar Termasuk Rendah di Indonesia

Diketahui, tentang sejarah pesawat itu sendiri yang dikutip dari berbagai sumber mencatat bahwa pesawat dengan nomor seri 737-500 merupakan varian terkecilnya dan diterbangkan mulai melayani penumpang pada tahun 1990.

Berdasarkan nomor serinya, Sriwijaya Air yang hilang kontak itu masuk dalam varian Boeing 737-500 tersebut.

Boeing 737-500 badan pesawatnya lebih panjang dari seri 200 dan bisa mengakomodasi sampai 140 penumpang. Mesinnya pun dirancang 25% lebih efisien bahan bakar dibanding generasi sebelumnya yakni 737-200.

Baca Juga: KAI kembali Operasikan KA Walahar Cikarang - Purwakarta, Tarifnya Hanya Rp 4 Ribu

Pesawat ini juga jadi favorit di kalangan maskapai Rusia, antara lain dipakai oleh Nordavia, Rossiya Airlines, S7 Airlines, Sky Express, Transaero, UTair, dan Yamal Airlines.

Jenis 737-500 dan juga varian lainnya mulai banyak dipensiunkan sejumlah maskapai penerbangan, termasuk  Maskapai penerbangan South West Airlines yang pertama kali menerbangkannya di tahun 1990, terakhir kali menggunakan pesawat tersebut pada tahun 2016. Namun, beberapa maskapai masih menggunakannya termasuk Sriwijaya Air.***

Editor: Sam

Sumber: Sriwijaya Air


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah