Indonesia Amankan Pasokan 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 dari Novavax dan AstraZeneca

- 31 Desember 2020, 13:46 WIB
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir (tengah) menandatangani Perjanjian Pembelian dimuka Penyediaan vaksin Covid-19, dari AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir (tengah) menandatangani Perjanjian Pembelian dimuka Penyediaan vaksin Covid-19, dari AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis /KPCPEN

Baca Juga: Muslimin Harus Tunjukkan Islam yang Ramah Bukan Marah. Islam Merangkul Bukan Memukul

Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perjanjian pasokan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca dan Novavax, serta rencana kedatangan vaksin tambahan dari Sinovac menunjukkan
kemajuan signifikan.

"Saat ini pemerintah sudah masuk tahap pertama, yaitu penyediaan dan persetujuan vaksin yang akan selesai dalam waktu dekat, sehingga kami bisa melangkah ke tahap kedua, yaitu, bagaimana distribusi vaksin ke seluruh pelosok Indonesia dalam jangka waktu yang singkat, untuk bisa diberikan kepada tenaga kesehatan, tenaga pelayanan publik dan bertahap kepada seluruh rakyat Indonesia, serta bagaimana kami bisa melaksanakan penyuntikan di seluruh titik - titik pelayanan,” tutur Budi.

Sementara Wakil Menteri I BUMN, Pahala Mansury mengatakan, penandatanganan antara Bio Farma dengan AstraZeneca dan Indofarma dengan Novovax merupakan tonggak penting untuk mengamankan ketersediaan dan keragaman akses vaksin untuk masyarakat Indonesia. Serta pemberian sertifikasi CPOB yang diberikan dari Badan POM ke Bio Farma merupakan pengakuan terhadap kesiapan, komitmen dan kemampuan, Bio Farma, dalam mempersiapkan produk vaksin COVID-19 yang berkualitas.

Baca Juga: Jadwal Acara TV: Bioskop TransTV Kamis 31 Desember 2020, Spider-Man: Far From Home dan Venom

Sebelumnya, kata Pahala, kualitas dan kapasitas Biofarma juga telah diakui oleh CEPI, dalam due diligence yang dilakukan pada 15 September 2020 dengan hasil yang baik,

Kepala Badan POM, Penny K Lukito mengatakan, pihaknya akan mengawal proses perizinan penggunaan vaksin yang telah disiapkan pemerintah dengan mengutamakan aspek keamanan, mutu, dan khasiat.

"Sebagai otoritas obat dan makanan di Indonesia, dan sesuai arahan dari Bapak Presiden, aspek keamanan, keselamatan dan jaminan yang berbasis scientific, juga aspek mutu, dan khasiat dari vaksin, adalah hal yang utama. Sementara terkait pemberian Sertifikat CPOB, dari aspek mutu, kami sudah melakukan inspeksi pada fasilitas produksi Sinovac di Beijing maupun di Bio Farma. Pada hari ini, kami sudah memberikan sertifikat izin Cara Pembuatan Obat yang Baik untuk fasilitas di Bio Farma, hal ini menandakan telah memenuhi persyaratan untuk seluruh bisa memproduksi vaksin COVID-19 untuk proses filling, dan finish,” tutur Penny.

Baca Juga: Jadwal Acara TV: K-Movievaganza Trans7 Kamis 25 Desember 2020, Train to Busa, Extreme Job

Fasilitas di gedung 43 dan 21 ini akan digunakan Bio Farma untuk seluruh aspek fasilitas produksi dan pengendalian mutu.***

Halaman:

Editor: Handri

Sumber: KPCPEN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah