Network
JURNAL SOREANG - Jabatan Menteri Sosial dinilai cocok disandang Tri Rismaharini karena ia menguasai bidang sosial. Sehingga ia diyakini mampu mengemban tugas dengan baik.
Hal ini dikatakan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat kegiatan serah terima jabatan Menteri Sosial di Jakarta, Rabu 23 Desember 2020.
"Beliau lah yang fenomenal membersihkan Surabaya dari lokalisasi prostitusi terbesar di Asia Tenggara yakni komplek Dolly," katanya.
Baca Juga: Staf BAZNAS Kabupaten Bandung Jadi Pemenang Lomba Nama RSUD. Ini Kisah di Baliknya
Risma juga Panggilan Tri Rismaharini, berprestasi baik formal maupun informal.
"Ini bukti keberhasilannya dalam memimpin suatu daerah terutama menangani masalah sosial. Karena itu saya berharap banyak pada beliau," ujarnya.
Kehadiran Tri Rismaharini di lingkungan Kemensos diharapkan bisa membangkitkan rasa percaya diri di instansi tersebut sehingga tidak mengalami demoralisasi.
Baca Juga: 6 Ruang Kelas, 1 Rumah Dinas dan Dokumen Penting Hangus Dalam Kebakaran SDN 03 Cileunyi
Apalagi, ujar eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, harapan dan tumpuan masyarakat Indonesia cukup besar pada Kemensos untuk melalui pandemi Covid-19.
Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, setiap orang pada hakikatnya memiliki peran besar dalam membantu siapa saja.
"Coba bayangkan kalau kita bisa membantu satu orang saja dan yang dibantu bisa menghidupi keluarganya," ujarnya seperti dilansirkan Antara.
Baca Juga: Jadwal Acara TV: SCTV Rabu 23 Desember 2020, Cinta Mulia, Samudra Cinta, Siapa Suruh Rebutan Cinta
Dengan membantu orang-orang yang membutuhkan tadi maka beragam masalah sosial di Tanah Air dapat diatasi, ujar Risma.
Oleh karena itu, politisi PDI-P tersebut berpesan agar setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun pegawai di lingkungan Kemensos betul-betul menghayati pekerjaannya dan tidak hanya sebatas menyelesaikan tugas saja.
Pada kesempatan itu, Risma juga tidak menampik bahwa tak jarang dirinya marah-marah pada bawahan. Namun, hal itu dilakukannya apabila menemukan kesalahan yang betul-betul fatal.
Baca Juga: Dana Cukai Tembakau dan Rokok Kini Lebih Diarahkan untuk Kesehatan
"Kadang-kadang saya galak kalau sudah keterlaluan. Tapi setelah itu sudah selesai jadi jangan takut," katanya.***
