PP Persis Soroti Tragedi Kemanusiaan di Palestina dan Pemilu 2024, Ini Hasil Lengkap Muskernas di Soreang

26 November 2023, 20:22 WIB
Suasana Muskernas PP Persis di Hotel Sutan Raja Soreang /Sarnapi/JURNAL SOREANG

JURNAL SOREANG - Musyawarah Kerja Nasional (Muskernas) Pusat Persatuan Islam (Persis) menghasilkan tiga hal pokok setelah ditutup Minggu, 26 November 2023 di Hotel Sutan Raja.

PP Persis merasa sangat prihatin atas tragedi kemanusiaan yang terjadi akhir-akhir ini di bumi Palestina terutama sejak 7 Oktober 2023.

"Belasan ribu jiwa telah gugur-syahid akibat agresi tentara Zionis Israil yang melakukan genoside atas bangsa Palestina," kata Ketua Umum PP Persis KH. Jeje Zaenudin didampingi Sekum PP Persis KH. Haris Muslim.

 

Persis mengecam keras kekejaman Israel itu dan mendesak lembaga dunia terutama PBB, OKI dan lembaga HAM internasional dengan segala kewenangan yang dimilikinya, untuk bersikap tegas dan keras untuk menghentikan pembantaian dan genosida tersebut.

"Kami menuntut rezim Zionis Israel ke mahkamah internasional sebagai penjahat perang," katanya.

Persis juga mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina dalam upaya merebut kemerdekaan serta mengembalikan hak-hak mereka atas tanas yang diduduki secara paksa dan illegal oleh Zionis Israel.

Baca Juga: PP Persis Berusaha Mandiri dengan Puluhan Badan Usaha Milik Jemaah, Fajar: Ambisi Kawasan Ekonomi Syariah

"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah Indonesia atas segala perjuangannya membela rakyat palestina serta ketegasan dukungannya di forum PBB maupun OKI. Selain itu, sumbangan kemanusiaan yang nyata yang telah disampaikan baik dari anggaran pemerintah maupun dari sumbangan rakyat Indonesia," katanya.

Tentang Isu Pemilu 2024:

Persis memandang Pemilu adalah mekanisme dan proses suksesi kepemimpinan nasional maupun daerah yang diamanatkan oleh konstitusi negara.

"Memang bukan merupakan satu-satunya cara terbaik, tapi belum ada alternatif lain yang lebih baik lagi yang dapat disepakati. Dalam Pemilu sudah pasti terjadi persaingan antar kandidat atau calon-calon pemimpin yang akan dipilih," katanya.

 

Karena itu hajatan Pemilu sering menimbulkan ekses perselisihan bahkan perpecahan antar pendukung para kandidat. Untuk menghindari atau meminimalisir perpecahan masyarakat akibat perbedaan pilihan, maka sejatinya Pemilu harus dibarengi dengan edukasi politik bagi masyarakat.

"Hajatan Pemilu nasional harus menjadi sarana menyatukan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara," katanya.

Masyarakat tidak mungkin dan tidak boleh dipaksa untuk menyatukan pilihan kepada salah satu calon pemimpin.

"Tetapi masyarakat mesti disatukan persepsinya tentang tujuan dan cita-cita dari kehidupan berbangsa dan bernegara secara benar sesuai dengan falsafah dan ideologi negara yang telah disepakati oleh para pendiri negeri ini," ujarnya.

Baca Juga: Hadapi Tarik Menarik Kepentingan di Tahun Politik 2024, Berikut Sikap PP Persis
 

Para calon pemimpin juga harus mampu memastikan  siapa pun yang terpilih dari mereka akan melaksanakan ideologi, cita cita, dan tujuan berbangsa bernegara untuk mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, damai - sejahtera, kuat dan bersatu, selamat dunia dan akhirar.

"Tentunya dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai "Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur", Negeri yang subur makmur dalam naugan ampunan Tuhan," katanya.

Selain itu, Persis siap berpartisipasi aktif dalam Pemilu dengan menggunakna hak pilih secara sadar dan bertanggungjawab sebagai bagian dari ikhtiar menjaga kesinambungan dan memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

"Persis mendukung kampanye Pemilu yang aman, damai, tertib, dan berintegrasi, menolak kampanye hitam, berita hoax, provokasi, politisasi SARA, dan politik uang," ujarnya 

PP Persis menegaskan memilih sikap independen dan netral dalam arti secara kelembagaan tidak menjadi underbow ataupun berafiliasi dengan partai politik mana pun.

PP Persis juga tidak mengijinkan para pimpinan dan aktivis organisasi menjadi jurkam atau timses pasangan calon Capres-Cawapres mana pun.

Baca Juga: Momentum Satu Abad Persis di Musyawarah Kerja Nasional, Ini Sikap Tegas Ketua Umum PP Persis

"Tetapi mempersilahkan dan mendorong para kader potensial untuk berkontestasi secara adil dan bermartabat dalam Pemilu Legislatif, maupun Pilperes dan Pilkada atas nama pribadi menyatakan non aktif dari kepengurusan kepemimpinan Jamiyah," katanya.

Tentang Isu Seabad Pejalanan Dakwah Persis, maka Muskernas menghasilan keputusan  Persis berkomitmen meningkatkan peran dan kontribusi gerakan dakwah organisasinya untuk kemanfaatan dan kemaslahatan umat dan bangsa;

"Merumuskan program-program realistis dan implementatif dalam upaya mengatasi berbagai problem kemanusiaan di bidang akidah, etika, moralitas, kelestarian lingkungan hidup, keadilan, dan perdamain nasioanal," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler