JURNAL SOREANG - Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, tidak otomatis membuat warga Nahdliyin atau NU mendukung duet Anies-Cak Imin.
Pernyataan tersebut diungkap Sekretaris Umum (Sekum) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah.
Gus Falah meyakini bahwa suara warga NU tidak otomatis mendukung duet Anies-Cak Imin karena ada PKB dalam koalisi.
Baca Juga: Cak Imin Bakal Dipanggil KPK, Soal Kasus Dugaan Maling Uang Rakyat di Kemnaker
“Suara NU di PKB berapa sih, hanya 10 persen," kata Gus Falah.
Gus Falah meyakini bahwa jumlah tersebut tidak akan berpengaruh sama sekali terhadap kemenangan duet Anies-Cak Imin.
"Jumlah itu tidak akan berpengaruh sama sekali apalagi capresnya Anies Baswedan, warga NU pasti mikir,” kata Gus Falah di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023.
Warga NU Cerdas Menentukan Pilihan Politik
Menurut Gus Falah, warga NU sudah cerdas dalam menentukan pilihan politik sehingga tidak memilih hanya pada satu partai politik.
Selain itu Gus Falah juga menegaskan bahwa PBNU tidak pernah menginstruksikan para nahdiyin untuk memilih salah satu parpol, misalnya PKB.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menegaskan, PBNU memberikan kebebasan kepada nahdiyin untuk menentukan pilihan politiknya sesuai hati nurani dan pilihan terbaik untuk bangsa serta negara.
Gus Falah meyakini, koalisi Anies-Cak Imin tidak akan menggerus suara Ganjar di basis suara NU.
Ganjar akan Gunakan Strategi NU Gaet Suara Nahdliyin
Menurutnya Ganjar sebagai warga NU dan Nyai Siti Atikoh (istri Ganjar) yang merupakan putri ulama NU, pasti menggunakan strategi warga NU untuk menggaet suara nahdiyin.
“Segala hal terkait rutinan acara warga NU pasti Pak Ganjar akan sowan datang," katanya "misalnya muktamar sufi di tempatnya abah Luthfi di Pekalongan, beliau hadir".
"Strategi orang NU yang dilakukan yaitu silaturahmi, sowan, dan manut dawuh kiai,” ujar Gus Falah.***