Luhut Binsar Pandjaitan: Polusi Udara Sudah Menjadi Masalah Nasional, Begini Pendapat Gilbert Simanjuntak

30 Agustus 2023, 22:19 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan, Luhut Binsar Pandjaitan: Polusi Udara Sudah Menjadi Masalah Nasional, Begini Pendapat Gilbert Simanjuntak /Junal Soreang.com/ instagram @luhut.pandjaitan

JURNAL SOREANG - Saat ini Jakarta tengah menjadi sorotan lantaran polusi udara yang kurang membalik hal itu terjadi mungkinkah dengan kondisi kendaraan semakin bertambah.

Saat ini Pemerintah Indonesia tengah mencari solusinya agar mengurangi polusi. Seperti dengan hadirnya kendaraan listrik.

Tetapi hal itu, bagi Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak belum ada solusinya. Ia menilai kehadiran-kendaraan listrik tak akan mampu mengatasi polusi udara di Ibu Kota.

Baca Juga: Malam Ini Bandung Masuk Daftar 10 Top Kota Paling Berpolusi, Cek Daftar Indeks Kualitas udaranya!

"Menanam pohon, kendaraan listrik, menyiram jalanan, dan kegiatan lainnya itu tidak menyentuh penyebab polusi," kata Gilbert saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa 29 Agustus 2023 seperti dikutip Jurnal Soreang.com dari Antara.

Sejumlah program pemerintah itu tidak, kata dia, diaplikasikan melalui pendekatan ilmiah yang berbasis riset data penyebab polusi agar lebih berpedoman.

Padahal, lanjut dia, ada beragam data mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup yang menyatakan penyebab polusi yakni 44 persen dari kendaraan bermotor, 30 persen dari industri, dan sisanya rumah tangga yang bisa menjadi pedoman.

Baca Juga: Lukas Enembe Diduga Punya Jaringan Bisnis di Singapura, KPK Lakukan Pendalaman

Selain itu bisa juga dari Dinas Lingkungan Hidup DKI yang menyatakan penyebab polusi udara yakni 70 persen dari kendaraan bermotor.

Solusinya, dia menyarankan agar adanya peningkatan transportasi publik di lokasi yang belum tersedia dan pemerintah tegas mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

"LRT dan MRT butuh waktu lama dan biaya besar, namun TransJakarta paling memungkinkan tapi dengan penambahan jalur dan waktu antara (headway) yang tidak lama," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa polusi udara ini sudah menjadi masalah nasional.

Baca Juga: Gandeng VIB, Disnaker Kabupaten Bandung Gelar Sosialisasi Penempatan Calon PMI, Ini Tujuannya

Hal ini ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Oxbow Cicukang Desa Mekar Rahayu Kecamatan, Margaasih Kabupaten, Bandung, Jawa Barat, Selasa 29 Agustus 2023.

Menurutnya, di Kabupaten Bandung juga sudah cukup buruk polusi udaranya walaupun tidak seburuk di Jakarta.

"Ternyata di sini juga sudah cukup parah, walaupun tak separah Jakarta, kata Luhut.

Tidak hanya itu, ia juga menegaskan sampah merupakan salah satu masalah yang cukup besar di Indonesia.

"Penanganan sampah di Indonesia bisa mencapai lebih dari 50.000 ton per hari," katanya. 

Baca Juga: Hasil Skor Timnas U-17 Indonesia vs Korea Selatan: Tim Merah Putih Kalah Tipis 0-1

Luhut bilang saat ini, Pemerintah terus berusaha untuk melakukan penanganan atau pengolahan sampah, di antaranya bersama Gubernur Jabar dan Bupati Bandung. 

"Di sini (TPST Oxbow Cicukang) sudah membuat RDF (Refused Derived Fuel) dan kelihatannya berhasil," ujarnya.

Selain itu ia juga turut, mengapresiasi jajaran Sektor VII Satgas Citarum Harum yang bekerjasama dengan lembaga non pemerintah melakukan inovasi dalam pengolahan sampah. 

"Mereka membuat tempat pengolahan sampah dengan standar yang bagus bisa satu jam satu ton sampah," imbuhnya.

Iya juga berharap tempat pengolahan sampah yang disebut dengan Motah (Mesin Olah Runtah Siliwangi), yang merupakan inovasi dari Sektor VII itu bisa dicoba di setiap desa dan kelurahan. 

"Satu Desa satu, dan satu kelurahan satu dan seterusnya. Inovasi tempat pengolahan sampah itu akan terus dikembangkan, dan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan rapat pada hari Rabu, 30 Agustus 2023 atau Kamis, 31 Agustus 2023," ujarnya. 

Baca Juga: Cek 20 Kota Paling Kotor Udaranya di Dunia, Jakarta Masih Masuk 10 Besar?

Menurutnya, dalam pelaksanaan rapat itu untuk menentukan tempat pengolahan sampah yang dibuat Pindad, UGM, IPB dan perusahaan swasta. Ia juga akan mendorong pihak lain untuk membeli tempat pengolahan sampah tersebut, supaya sampahnya tidak dibuang kemana-mana. 

"Alat pengolahan sampah itu buatan dalam negeri. Itu saya kira sangat baik. Nanti kita bikin vendornya berapa, dan kita masukkan ke e-katalog. Siapa saja bisa langsung membeli dari e-katalog. Itulah yang kita sepakati," katanya. 

Diketahui dalam kunjungan, Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat , Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo, Dandim 0624/Kabupaten Bandung Letkol Inf Hamzah Budi Susanto dan pihak lainnya. ***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler