JURNAL SOREANG, YOGYAKARTA – Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengingatkan, tantangan yang akan dihadapi oleh TNI Angkatan Udara pada masa-masa mendatang akan semakin berat dan sangat berat.
Usai memimpin Upacara Hari Bhakti ke-76 TNI AU di Lapangan Akademi Angkatan Udara (AAU Yogyakarta), Fajar mengatakan, tantangan itu akan sangat berat.
Khususnya, jika memperhatikan dan mengikuti konstelasi politik global dan keamanan yang ada dekat kita, regional.
Baca Juga: WEL-1 RI-X Pesawat Pertama Buatan Anak Bangsa pada Tahun 1948
“Ada beberapa flashpoin yang harus selalu diwaspadai, yakni teknlogi yang terus berkembang yang tetap harus diikuti,” kata Fajar, Sabtu (29/7/23).
Namun menurut KASAU, tak cukup hanya itu, tapi TNI AU juga perlu terus melengkapi alat utama sistem senjata atau Alutsistanya agar bisa menyamakan diri dengan kekuataan lingkungan.
Sementara, dalam amanatnya Fadjar mengungkapkan, 76 tahun silam, atau tepatnya pada 29 Juli 1947, pesawat Dakota nomor registrasi VT-CLA yang membawa bantuan obat-obatan dan alat kesehatan bagi masyarakat Indonesia, ditembak jatuh Belanda.
Baca Juga: Membanggakan : PTDI Ekspor Pesawat NC212i ke Thailand untuk Pembuatan Hujan Buatan
Akibatnya, Komodor Adisutjipto dan komodor Abdurahman Saleh meninggal dunia di lokasi kejadian di desa Ngoto, Bantul.
Untuk mengenang peristiwa tersebut, sejak 1955 setiap tangal 29 Juli diperingati sebagai hari berkabung AURI.
Sebagai generasi penerus, kata KASAU, kita jadikan momen hari bakti ini sebagai bukti tanda pengabdian kita kepada tanah air dan angkasa yang kita cintai bersama.
Baca Juga: Pesawat Bekas Seharga Rp 995 M, Polri : Bukan untuk Mewah-Mewahan
“Mari kita lanjutkan perjuangan para pahlawan dan pengabdian kita lakukan dengan ikhlas demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia yang adil dan makmur,” katanya. (*)
*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, Youtube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang –e